Yahon (ANTARA) - Myanmar memusnahkan narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lain (narkoba) senilai lebih dari 446,05 juta dolar AS yang disita dari seluruh wilayah negara itu dalam rangka memperingati Hari Internasional Menentang Penyalahgunaan Obat-obatan dan Perdagangan Obat-obatan Ilegal atau Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) pada Senin (26/6), kata polisi setempat.

Obat-obatan terlarang yang disita tersebut dibakar secara seremonial di tiga kota besar di negara Asia Tenggara itu, yakni Yangon, Mandalay, dan Taunggyi, imbuh polisi.

Pemerintah negara itu memusnahkan 36 jenis narkoba senilai lebih dari 207,83 juta dolar AS di Yangon, 34 jenis narkoba senilai lebih dari 69,04 juta dolar AS di Mandalay, dan 75 jenis narkoba senilai lebih dari 169,17 juta dolar AS di Taunggyi.

Tahun lalu, narkoba dan bahan kimia prekursor senilai lebih dari 642 juta dolar AS juga dimusnahkan di tiga lokasi.
Narkoba yang disita untuk dibakar terlihat di Yangon, Myanmar, 26 Juni 2023. (Myo Kyaw Soe/ Xinhua)

Narkoba yang dimusnahkan adalah heroin, opium, tablet stimulan, metamfetamina, ganja, ketamin, ekstasi, dan sebagainya.

Menteri Dalam Negeri Myanmar Letnan Jenderal Soe Htut, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komite Sentral Pengendalian Penyalahgunaan Narkoba (CCDAC), mengatakan bahwa Myanmar mengambil langkah-langkah yang konsisten dengan pendekatan yang seimbang dalam mengatasi masalah narkoba yang menghambat upaya pembangunan negara.

Untuk mengatasi masalah budi daya, produksi, dan permintaan bunga poppy yang mengandung opium untuk obat sintetis di Myanmar, CCDAC membentuk sejumlah kelompok kerja guna menjalankan tugasnya masing-masing, kata badan ini.

Myanmar juga mengambil Strategi Pengendalian Narkoba Nasional yang sejalan dengan resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) saat ini, pungkas CCDAC.