Ombudsman: "I-Pubers" distribusi pupuk subsidi makin transparan
27 Juni 2023 11:42 WIB
Petani di Desa Pedindang Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggunakan aplikasi I-Pubers dalam penembusan pupuk bersubsidi di kios Desa Pedindang, Selasa. ANTARA/Aprionis.
Bangka Tengah (ANTARA) - Anggota Ombudsman Republik Indonesia Yeka Hendra Fatika mengatakan penerapan aplikasi I-Pubers untuk pendistribusian pupuk bersubsidi kepada petani akan semakin transparan dan lebih tepat sasaran.
"Dengan adanya aplikasi ini, pendistribusian pupuk bersubsidi semakin transparan dan siapapun bisa memantau keberadaan penebusan pupuk secara digital ini," kata Yeka Hendra Fatika saat menghadiri Go Live aplikasi I-Pubers di Desa Pedindang Kabupaten Bangka Tengah, Selasa.
Ia mengatakan kehadiran Ombudsman Republik Indonesia pada kegiatan Go Live aplikasi I-Pubers ini, sebagai bentuk pengawasan dari setiap pupuk yang sudah didistribusikan, maupun masalah kehandalan dalam rangka membangun sistem yang lebih transparan dan akuntabel.
"Sebelum ini, platform digital untuk penebusan pupuk bersubsidi ini antara Kementerian Pertanian dan PT Pupuk Indonesia itu masing-masing memiliki platform tersendiri, sehingga kami mendorong agar terjadi integrasi aplikasi yang fungsinya satu untuk memudahkan bagi kios dalam melakukan pencatatan transaksi, karena kalau dulu petani harus menggunakan dua aplikasi, sekarang cukup satu aplikasi," katanya.
Menurut dia aplikasi I-Pubers yang ada saat ini semakin transparan, siapapun bisa melacak keberadaan penebusan pupuk ini dan juga penerimanya sekarang tidak bisa lagi seperti dulu diwakilkan dan harus ditebus oleh petani sendiri-sendiri.
"Kalau tahun lalu penebusan pupuk dilakukan secara kelompok, namun sekarang petani harus melakukannya sendiri-sendiri, sehingga bisa tahu siapa yang menebus dan bisa terlacak secara digital," katanya.
Ia menambahkan dengan adanya integrasi aplikasi menjadi I-Pubers ini, Kementerian Pertanian pada akhirnya sekarang bisa melacak berapa stok ataupun berapa jumlah pupuk yang sudah disalurkan secara real time, sehingga fungsi pengawasan dalam penebusan akhir diharapkan bisa menjadi lebih baik.
Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian Tommy Nugraha mengatakan aplikasi I-Pubers 2023 diawali di Provinsi Kepulauan Babel, Riau dan Kalimantan Selatan.
"Mudah-mudahan 2024 penebusan pupuk bersubsidi secara digital melalui aplikasi I-Pubers ini akan diterapkan di seluruh Indonesia," katanya.
Baca juga: Polri pantau distribusi pupuk subsidi dan alsinta di Aceh Besar
Baca juga: PT Pusri gandeng KAI untuk salurkan pupuk ke Pulau Jawa
"Dengan adanya aplikasi ini, pendistribusian pupuk bersubsidi semakin transparan dan siapapun bisa memantau keberadaan penebusan pupuk secara digital ini," kata Yeka Hendra Fatika saat menghadiri Go Live aplikasi I-Pubers di Desa Pedindang Kabupaten Bangka Tengah, Selasa.
Ia mengatakan kehadiran Ombudsman Republik Indonesia pada kegiatan Go Live aplikasi I-Pubers ini, sebagai bentuk pengawasan dari setiap pupuk yang sudah didistribusikan, maupun masalah kehandalan dalam rangka membangun sistem yang lebih transparan dan akuntabel.
"Sebelum ini, platform digital untuk penebusan pupuk bersubsidi ini antara Kementerian Pertanian dan PT Pupuk Indonesia itu masing-masing memiliki platform tersendiri, sehingga kami mendorong agar terjadi integrasi aplikasi yang fungsinya satu untuk memudahkan bagi kios dalam melakukan pencatatan transaksi, karena kalau dulu petani harus menggunakan dua aplikasi, sekarang cukup satu aplikasi," katanya.
Menurut dia aplikasi I-Pubers yang ada saat ini semakin transparan, siapapun bisa melacak keberadaan penebusan pupuk ini dan juga penerimanya sekarang tidak bisa lagi seperti dulu diwakilkan dan harus ditebus oleh petani sendiri-sendiri.
"Kalau tahun lalu penebusan pupuk dilakukan secara kelompok, namun sekarang petani harus melakukannya sendiri-sendiri, sehingga bisa tahu siapa yang menebus dan bisa terlacak secara digital," katanya.
Ia menambahkan dengan adanya integrasi aplikasi menjadi I-Pubers ini, Kementerian Pertanian pada akhirnya sekarang bisa melacak berapa stok ataupun berapa jumlah pupuk yang sudah disalurkan secara real time, sehingga fungsi pengawasan dalam penebusan akhir diharapkan bisa menjadi lebih baik.
Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian Tommy Nugraha mengatakan aplikasi I-Pubers 2023 diawali di Provinsi Kepulauan Babel, Riau dan Kalimantan Selatan.
"Mudah-mudahan 2024 penebusan pupuk bersubsidi secara digital melalui aplikasi I-Pubers ini akan diterapkan di seluruh Indonesia," katanya.
Baca juga: Polri pantau distribusi pupuk subsidi dan alsinta di Aceh Besar
Baca juga: PT Pusri gandeng KAI untuk salurkan pupuk ke Pulau Jawa
Pewarta: Aprionis
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023
Tags: