Mekkah (ANTARA) - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memastikan jamaah haji Indonesia mendapatkan makan selama fase puncak haji di Arafah juga saat di Mina.

"Iya jamaah haji akan mendapatkan makanan di Arafah dan Mina. Jumlah makannya sama, tiga kali sehari," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief seusai doa bersama petugas haji Daerah Kerja Madinah, di Mekkah, Senin (26/6).

Selama di Armuzna, jamaah haji Indonesia akan mendapatkan 15 kali makan dan ada dua jenis makanan yang diberikan, yaitu: makanan siap saji dan makanan yang dimasak di dapur-dapur yang ada di Arafah dan Mina.

Jamaah mulai mendapatkan makan siang pada 8 Zulhijah atau bersamaan dengan pergerakan jamaah dari Mekkah menuju Arafah, sehingga begitu jamaah datang, sudah langsung tersedia makanan.

Kedua, makan siang pada 9 Zulhijjah (saat puncak wukuf) agar jamaah tidak disibukkan oleh antrian mendapatkan makanan dan dengan makanan siap saji, maka konsumsi jamaah bisa dibagikan lebih awal.

Ketiga, makan malam pada 9 Zulhijah, tepatnya pada saat jamaah akan mulai bergerak menuju Muzdalifah.

Keempat, sarapan pagi pada 10 Zulhijah, saat jamaah baru tiba di Mina, dimaksudkan agar begitu jamaah tiba di Mina, sudah ada makanan.

Kelima, makan siang pada saat jamaah akan meninggalkan Mina, baik pada 12 Zulhijah untuk Nafar Awal maupun 13 Zulhijah untuk Nafar Tsani.

Di luar jam-jam itu, makanan di Armuzna akan disajikan secara reguler berupa masakan yang dimasak di dapur-dapur yang ada di Arafah dan Mina.

Menu makanan untuk jamaah haji disesuaikan dengan cita rasa Indonesia di antaranya ada mangut lele, rendang ayam, rendang daging, semur, gulai ikan, bubur kacang hijau, kacang merah, dan ketan hitam.

Sajian menu nusantara yang akan dihidangkan kepada jamaah haji Indonesia saat puncak haji itu akan disiapkan oleh Masyariq atau Muassasah

Pada pertengahan Juni, Hilman bersama tim juga telah melakukan pengecekan dan memastikan rasa makanan yang akan disajikan untuk jamaah sesuai dengan cita rasa dan kualitas makanannya dengan melakukan uji rasa makanannya (mealtest).

Menu masakan yang diuji rasa adalah makanan siap saji agar lebih memudahkan saat pelayanan dan rasa makanan juga terjaga di Armina.

Menu lauk siap saji tersebut, katanya, akan dipadu dengan nasi putih yang dikemas dalam kotak (box) dan jamaah haji juga akan mendapatkan buah-buahan dan air mineral seperti yang mereka dapat saat di hotel Mekkah.

Hilman menjelaskan menu masakan siap saji itu merupakan produk Indonesia, dimana pihak masyariq selaku mitra Kemenag bekerja sama dengan perusahaan di Indonesia dalam proses penyediaannya.

Baca juga: Kemenkes pastikan kesiapan obat-obatan saat puncak haji

Baca juga: Jamaah haji Indonesia berangsur-angsur tiba di Arafah