Denpasar (ANTARA) - PT Pertamina (persero) menambah sebanyak 183.680 tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG/elpiji) ukuran tiga kilogram di Bali untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.

“Masyarakat yang membutuhkan bisa membeli langsung di pangkalan resmi agar bisa mendapatkan harga eceran tertinggi sesuai dengan keputusan gubernur,” kata Manajer Komunikasi dan CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Ahad Rahedi saat dihubungi di Denpasar, Senin.

Pemasaran bahan bakar minyak (BBM) termasuk elpiji di Bali berada di bawah koordinasi Operasional Regional (MOR) V yang berkedudukan di Surabaya, Jawa Timur.

Baca juga: Pertamina gandeng pemda pantau penggunaan elpiji subsidi untuk usaha

Peraturan Gubernur Bali (Pergub) Bali Nomor 63 tahun 2022 menetapkan harga eceran tertinggi (HET) elpiji tiga kilogram di pangkalan resmi ditetapkan sebesar Rp18.000.

Menurut dia, penambahan tersebut di luar pasokan normal harian elpiji subsidi di Bali yang rata-rata mencapai 263.792 tabung.

Alokasi tiga daerah paling banyak untuk penambahan tabung elpiji berwarna khas hijau itu yakni di Denpasar sebanyak 60 ribu, kemudian Kabupaten Badung sebanyak 30 ribu dan Kabupaten Buleleng sebanyak 17 ribu tabung.

BUMN bidang minyak dan gas itu mengajak seluruh elemen masyarakat mengawasi konsumsi elpiji tiga kilogram subsidi hanya oleh masyarakat miskin sehingga subsidi tepat sasaran dapat terwujud.

“Karena ini subsidi, kami harapkan keterlibatan aktif berbagai pihak untuk mengawasi distribusi terutama di luar pangkalan resmi Pertamina dan pengecer,” katanya.

Baca juga: Pertamina selama 2023 PHU tiga pangkalan elpiji 3 kg di Palangka Raya

Sebanyak 109 unit pangkalan resmi Pertamina di Bali berfungsi sebagai lembaga penyalur elpiji resmi tingkat akhir yang langsung melayani konsumen secara individu.

Pengecer, kata dia, bukan merupakan kewenangan pihaknya termasuk dalam pengawasan distribusi elpiji subsidi dan nonsubsidi.

Sementara itu, di wilayah Jawa Timur, Pertamina menambah 1,21 juta tabung elpiji tiga kilogram dan di Nusa Tenggara Barat mencapai 153.600 tabung, sehingga total pihaknya menambah 1,5 juta tabung elpiji tiga kilogram.

Jumlah itu di luar pasokan normal harian yang mencapai 1,9 juta tabung elpiji tiga kilogram atau sekitar 5.792 metrik ton.