Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu yang juga salah satu kandidat calon Dirjen WTO mengunjungi Abuja, Nigeria untuk menindaklanjuti kerja sama dalam berbagai bidang dengan negara itu.

Mari Elka Pangestu dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan, dalam kunjungannya ke Nigeria pada 26 Februari 2013, ia bertemu dengan Menteri Luar Negeri Olugbenga Ayodeji Ashiru, Menteri Perdagangan dan Investasi Olusegun O Aganga, dan Menteri Keuangan Ngozi Okonjo Iweala.

"Dalam pertemuan ini dibahas mengenai perkembangan hubungan bilateral dan peran perdagangan dalam pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, termasuk masa depan sistem perdagangan multilateral dibawah World Trade Organizations (WTO), yang masa jabatan Direktur Jenderalnya akan berakhir pada 31 Agustus 2013," katanya.

Pertemuan pejabat tinggi dari kedua negara ini juga membahas pentingnya untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Nigeria.

Dalam kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Nigeria pada 2--3 Februari 2013 lalu, para pemimpin dari kedua negara telah sepakat untuk mempererat hubungan untuk memajukan kerja sama bilateral, regional dan global, termasuk dalam mempromosikan Kemitraan Strategis Asia-Afrika.

Kedua pemimpin juga menyepakati untuk saling mendukung pencalonan masing-masing perwakilan, di mana Indonesia mendukung terpilihnya kembali Dr. Kanayo Nwanze Felix sebagai Presiden International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan Mari Pangestu sebagai calon Direktur Jenderal WTO.

"Kunjungan kami ke Abuja adalah sebagai tindak lanjut kunjungan Presiden Yudhoyono dalam rangka membahas isu-isu bilateral, serta untuk bertukar pandangan mengenai masa depan WTO dan sistem perdagangan multilateral," katanya.

Menteri-menteri kedua negara ini juga menyatakan pentingnya memiliki komitmen terhadap sistem perdagangan di tingkat global, yang merupakan tujuan utama dibentuknya WTO, dan pentingnya peningkatan perdagangan untuk pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.

Mereka juga menyampaikan kesamaan antara Nigeria dan Indonesia dalam hal struktur ekonomi dan adanya kebutuhan untuk melakukan diversifikasi atas komoditas primer dan sumber daya seperti minyak, serta proses reformasi yang tengah berjalan.

Pada pertemuan dengan Menteri Perdagangan dan Investasi Nigeria, kedua menteri sependapat bahwa masing-masing negara telah memperoleh manfaat dari sistem perdagangan global dan perlunya kemauan politik yang lebih kuat untuk memastikan hasil yang cepat, yang akan mencakup fasilitasi perdagangan pada pertemuan 9th WTO Ministerial Conference di Bali pada Desember 2013.
(H016/S025)