Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto, mengatakan kinerja ekonomi Jakarta yang prima ternyata gagal mengatasi kesenjangan, kemiskinan, kekumuhan, dan inefisiensi.
"Hal itu karena pembangunan masih berpegang pada teori `trickling down effect` atau tetesan dari atas ke bawah yang diharapkan akan mensejahterakan rakyat, yang ternyata tidak terwujud," kata Bambang dalam acara rapat pimpinan Kadin Provinsi DKI Jakarta, di Jakarta, Rabu.
Menurut teori itu, setelah pertumbuhan tercapai, akan ada "tetesan" yang diharapkan mampu menciptakan kesejahteraan bagi rakyat kecil. Namun, industri skala besar yang menyerap tenaga kerja serta menciptakan rantai kemanfaatan lain justru terbatas, sehingga kesejahteraan pun jadi sulit dicapai.
Persaingan pasar bebas yang lebih ketat dengan terintegrasikannya ekonomi Indonesia dengan forum regional dan global, membuat "tetesan" ke bawah semakin kecil. Akibatnya, kesenjangan ekonomi semakin lama akan menjadi semakin dalam.
"Kehidupan di Jakarta merupakan cerminan kesejangan ekonomi yang paling kontras. Di satu sisi, Jakarta merupakan pusat kegiatan perekonomian nasional. Di sisi lain, Jakarta juga merupakan provinsi yang penuh dengan permasalahan," ujarnya.
Menurut Susilo, tidak kurang dari 70 persen jumlah uang nasional beredar di ibu kota. Pada 2011, Jakarta bahkan mampu menempati posisi ke-17 dari 200 negara metropolitan dunia yang menunjukkan kinerja ekonomi terbaik.
Namun, permasalahan struktural yang dihadapi Jakarta tidak dapat dipisahkan dengan kemiskinan yang tersedot dari daerah-daerah. Kemacetan lalulintas, banjir, dan kemiskinan di Jakarta dinilai sebagai sumber inefisiensi yang sangat mengganggu pertumbuhan ekonomi, bisnis, dan industri.
"Saya berharap dunia usaha dapat melihat prioritas-prioritas pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta tersebut dalam perspektif kepentingan dunia usaha jangka panjang," ujarnya.
Bambang menilai langkah Gubernur Joko Widodo untuk mengurai kesenjangan ekonomi di Jakarta perlu didukung. Ia juga menilai sejumlah langkah yang diambil Jokowi tepat dilakukan.
"Apa yang dilakukan UMKM, pendidikan, saya kira itu suatu langkah yang tepat, satu-satunya kekurangan adalah bagaimana pemerintah melakukan penanganan yang prioritas seperti kemacetan," demikian Bambang.
Pewarta: Ade Irma Junida
Ekonomi Jakarta gagal menekan kesenjangan
27 Februari 2013 13:22 WIB
Macet Saat Hujan di Jakarta (FOTO ANTARA/M Agung Rajasa)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: