Jakarta (ANTARA News) - Bank terbesar Amerika Serikat, JP Morgan Chase & Co, mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja terhadap 19.000 pegawai mulai tahun ini hingga akhir tahun 2014.

Pegawai yang di-PHK itu antara lain 3.000-4.000 dari consumer and community banking unit dan 13.000-15.000 dari mortgage banking unit.

Khusus tahun ini, sekitar 4.000 pegawai akan dirumahkan.

Berbeda dengan bank-bank lain yang mengumumkan pemotongan jumlah pegawai besar-besaran di bagian investment banking, JP Morgan justru merumahkan banyak karyawan yang bekerja di kantor-kantor cabang.

Hingga akhir tahun 2012, JP Morgan memiliki 5.614 cabang di seluruh dunia, dan mempekerjakan total 258.965 orang. Mereka yang dipekerjakan di kantor cabang adalah 63.500 orang, atau sekitar 25 persen total pekerja JP Morgan.

Bank itu berencana menambah 100 kantor cabang per tahun, dengan jumlah karyawan di tiap kantor cabang 20 persen lebih sedikit dari sekarang.

JP Morgan fokus untuk membidik para penabung kaya, demikian dilaporkan Reuters.

Dalam statistik, rata-rata saldo nasabah adalah 4.276 dolar AS.

Pada tahun lalu, JP Morgan berhasil meraup pendapatan hingga 21.9 miliar dolar.

Seperti dikutip dari BBC, dengan pemangkasan jumlah pegawai ini, JP Morgan menargetkan penghematan sekitar 1 miliar dolar AS per tahun atau setara dengan Rp9,7 triliun (1 dolar AS = Rp9.700).

Perusahaan yang juga memiliki kantor cabang di Indonesia itu pada tahun 2012 menggelontorkan 19,7 miliar dolar AS untuk consumer and community banking dan 9,1 miliar dolar di mortgage banking.

(ANT)