Barcelona (ANTARA News) - Inikah tanda-tanda keruntuhan era digdaya Barcelona yang digadang-gadang sebagai tim ciamik seantero dunia? Pertanyaan itu mencuat lantaran "Azulgrana" menuai dua kekalahan "memalukan" di ajang berbeda.

Di ajang "El Clasico" yang dilabel sebagai laga membara karena menyimpan dendam sepanjang perjalanan waktu, Barcelona menelan penghinaan karena kalah 1-3 oleh Real Madrid dalam semifinal kedua Piala Raja 2012/13 yang digelar di Stadion Camp Nou.

Sebelumnya, pasukan Catalan dirangsek 0-2 oleh AC Milan di San Siro pada pertengahan pekan ini. Barca tampak ngos-ngosan menembus pertahanan esktra berlapis dari skuad tuan rumah. Hebat dengan penguasaan bola sampai 73 persen agaknya tidak menjamin Lionel Messi cs. menerobos lebih dalam kotak penalti lawan.

Kekalahan berturut-turut itu tentu membuahkan tanya sarat sangsi, inikah tanda-tanda keruntuhan Barcelona? Dan kesangsian itu menyeruak ketika perseteruan dua raksasa sepak bola Spanyol itu sedang mencapai titik didih, sebagaimana dikutip dari laman Marca.

Masih prematur bila buru-buru menyebut bahwa ini jelas keruntuhan Barcelona, karena "El Clasico" kedua akan digelar di Santiago Bernabeu akhir pekan ini (2/3) dalam pekan ke-26 La Liga.

Barcelona memang berada di atas angin karena Madrid relatif sulit mengejar perolehan poin di klasemen Liga Utama Spanyol (La Liga). Madrid tertinggal 16 poin dari Barcelona, meskipun kedua kekalahan pasukan asuhan Jordi Roura itu memantik keraguan publik bola dengan predikat "era keemasan Barcelona".

Lini pertahanan Barca makin banyak disorot, terlebih menghadapi 12 laga ke depan. Mulai ada kerinduan untuk mengenang kembali kejayaan Barcelona semasa di bawah pelatih Pep Guardiola.

Kritik terhadap keampuhan "tiki taka" yang memamerkan penguasaan bola di lini tengah mulai menuai bibit kritik, antara lain buat apa hebat di penguasaan bola bila tidak bisa mencetak gol ke gawang lawan.

Pertanyaan seputar nasib Barcelona yang terancam runtuh pada akhirnya mengerucut kepada satu hal saja, pentingnya sebuah kreativitas dan keberanian mengambil keputusan. Kini Barcelona tengah menjalani era paceklik gagasan.

Waktu memang masih relatif panjang, dan Barcelona masih dapat menebar jala harapan di ajang Liga Champions, dengan laga melawan Milan. Satu hal yang pasti: aura Barcelona telah mulai memudar.
(A024)