Hal tersebut disampaikan saat Samsu Niang bersama Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI mengunjungi pemondokan jemaah di Azizia, Kota Makkah Sektor 3 yang dihuni jemaah haji asal Kabupaten Wajo dan berbagai daerah di seluruh Indonesia, Sabtu (24/6).
"Ya, yang sangat saya kagumi di Kabupaten Wajo itu ada inisiatif dari dokter melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dengan mengumpulkan jamaah bersama dengan KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) di tempat itu dengan istilah yassiwajori," kata dia dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu.
Samsu Niang mengatakan, ia melihat jemaah saling peduli dalam membantu salah satu jemaah bernama Abdullah, padahal mereka baru kenal pada saat pemberangkatan di Embarkasi Makassar.
"Jadi ini suatu hal sangat bagus sekali yang diperlihatkan oleh kelompok jamaah dari Kabupaten Wajo. Tadi juga keceriaan jamaah terlihat karena faktor kekompakan itu," kata Samsu.
Dia berharap kekompakan antarjemaah, dokter, dan KBIH juga terlaksana pada saat wukuf di Arafah. Samsu menilai, semangat yassiwajori sangat bagus untuk diterapkan.
Baca juga: Timwas DPR ungkap catatan hasil tinjau pemondokan jemaah haji
Baca juga: Tim Pengawas Haji DPR ungkap sejumlah keluhan jemaah haji
"Karena persoalan sakit sama-sama sakit, senang sama-sama senang. Ini yang paling inti filosofi daripada kata yang artinya yassiwajori itu. Kebersamaan yang paling diutamakan," ucapnya.Baca juga: Timwas DPR ungkap catatan hasil tinjau pemondokan jemaah haji
Baca juga: Tim Pengawas Haji DPR ungkap sejumlah keluhan jemaah haji
Samsu juga mengatakan menerima laporan bahwa terdapat senam yang dilakukan dokter bersama jemaah haji lansia. Hal ini dinilai positif karena jumlah jemaah lansia terbesar di Sulawesi Selatan berasal dari Kabupaten Wajo.
"Dengan kreativitas dan motivasi yang dilakukan oleh tenaga medis, sehingga para lansia itu yang tadinya mungkin agak stress, setelah ada senam, ada edukasi, sehingga ceria semua, kuat semua, sampai umur yang tertua itu ada di Kabupaten Wajo menjadi sehat dan enjoy," ucapnya.
Namun begitu, Samsu bersama Timwas Haji DPR RI mendapati beberapa temuan catatan. Ia menyoroti salah satu kamar yang diisi oleh enam orang, sehingga menciptakan antrean ke kamar mandi.
Selain itu, kata dia, terdapat pula makanan instan untuk sarapan pagi. Dia mengatakan, hal tersebut tidak cocok dengan kondisi jemaah lansia.
Oleh karena itu, dia berharap pada pekan-pekan terakhir pelaksanaan haji sebelum wukuf di Arafah, pemerintah melalui Kementerian Agama dapat memperhatikan catatan tersebut.
"Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama memperhatikan ini supaya betul-betul jamaah kita itu sehat untuk pelaksanaan wukuf nanti di Arafah itu dan kami yakin, insyaallah Kementerian Agama bisa secepatnya mengambil antisipasi," ucap Samsu.
Baca juga: Timwas haji DPR cek kesiapan petugas kesehatan
Baca juga: 209.782 calon haji Indonesia bersiap ikuti prosesi puncak haji
Baca juga: Timwas haji DPR cek kesiapan petugas kesehatan
Baca juga: 209.782 calon haji Indonesia bersiap ikuti prosesi puncak haji