Sana`a (ANTARA News) - Beberapa kepala suku di Yaman, Selasa, memulai upaya mediasi guna membebaskan tiga warganegara Eropa yang disandera sayap Al Qaida di Yaman pada Desember lalu.

"Dinas keamanan diperintahkan untuk memfasilitasi upaya mediasi yang diluncurkan pada Selasa malam oleh kepala suku untuk memperoleh pembebasan satu orang Austria dan pasangan Finlandia yang diculik oleh Al Qaida penghujung tahun lalu," kata seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri kepada Xinhua.

Sementara itu, seorang pejabat lain di istana presiden mengkonfirmasi kepada Xinhua mengenai upaya penengahan oleh kepala suku tersebut.

"Kantor presiden menghubungi sejumlah kepala suku untuk memulai perundingan guna membebaskan ketiga sandera Barat itu. Pemerintah juga diperintahkan untuk menanggapi setiap tuntutan para penculik," kata pejabat di istana presiden lagi.

Tindakan itu dilakukan setelah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi menerima telepon dari Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton. Selama percakapan tersebut, Presiden berjanji akan melancarkan upaya penengahan di semua tingkat guna membebaskan para sandera itu.

Seorang pejabat intelijen memberitahu Xinhua perundingan akan berlangsung di "wilayah terpencil yang dikuasai Al Qaida di salah satu provinsi di bagian tenggara negeri itu".

Orang asing sering diculik di Yaman oleh gerilyawan Al Qaida atau anggota suku yang meminta tebusan atau pembebasan teman mereka yang dipenjarakan oleh pemerintah. Kebanyakan orang yang diculik telah dibebaskan tanpa cedera.

Sayap Al Qaida di Yaman, jaringan paling aktif di Timur Tengah, juga menahan seorang perempuan Swiss dan seorang diplomat Arab Saudi selama hampir satu tahun.

(C003)