Bupati Sleman luncurkan Omah Jadah Kaliurang
25 Juni 2023 14:56 WIB
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo seusai meluncurkan Omah Jadah Kaliurang tempat pengolahan jadah tempe, Telogo Putri, Kaliurang, Sleman, Yogyakarta, Minggu (25/6/2023). ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto/aa.
Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kustini Sri Purnomo meluncurkan Omah Jadah Kaliurang di Telogo Putri, Kaliurang, Minggu, sebagai upaya meningkatkan kualitas produk serta pemasaran jadah tempe sebagai kudapan khas Sleman.
"Omah Jadah Kaliurang ini merupakan rumah produksi sekaligus wisata edukasi yang diharapkan mampu meningkatkan kemandirian dan daya saing jajanan jadah tempe di pasaran," kata Kustini.
Menurut dia, peluncuran Omah Jadah Kaliurang ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Sleman untuk terus mendorong potensi yang ada di setiap wilayah di Kabupaten Sleman.
"Jadah tempe yang merupakan kuliner khas yang ada di Kaliurang ini perlu terus dikembangkan dan dioptimalkan, sehingga diharapkan mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke wilayah Sleman serta dapat membawa pengaruh positif bagi kesejahteraan masyarakat di sekitarnya," katanya.
Baca juga: Wali Kota Palembang ajak lestarikan makanan khas daerah
Ia mengatakan, transformasi dari pelaku usaha jadah tempe yang senior kepada generasi penerus yang lebih junior harus terus dilakukan serta ditingkatkan kualitas produksi dan pemasarannya.
"Untuk mengembangkan jadah tempe sebagai magnet pariwisata di Sleman diperlukan kerja sama dari berbagai pihak terkait, baik Dinas Pariwisata Sleman, perhotelan, hingga lembaga pendidikan," katanya.
Selain itu, di zaman serba elektronik ini, strategi dan metode pemasaran juga perlu menyesuaikan dengan tren yang terus berkembang.
"Kalau kita ingin maju, memang zamannya sudah beda, yaitu dengan teknologi. Begitu juga pembayarannya tidak perlu dengan cash, tapi bisa dengan QRIS atau aplikasi lainnya," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan anggota sentra jadah tempe yang ada di Kaliurang ini sebelumnya telah mendapatkan berbagai pelatihan.
"Di antaranya pelatihan cara produksi jadah tempe yang baik dan benar, inovasi produk olahan jadah tempe dan turuanannya, manajemen pemasaran, serta strategi mendatangkan konsumen," katanya.
Ia mengatakan, dengan pelatihan tersebut diharapkan jadah tempe ini dapat bersaing di pasaran, baik di wilayah Sleman bahkan hingga internasional.
"Kalau belum beli jadah tempe, belum ke Kaliurang. Nah, bagaimana ini nanti kami kolaborasi dengan berbagai pihak," katanya.
Baca juga: KSP: Wisata gastronomiUbud kenalkan keunggulan kuliner RI ke dunia
Ketua Sentra Jadah Tempe Kaliurang Bejo Wiryanto mengatakan bahwa saat ini anggota sentra jadah tempe yang ada di Kaliurang berjumlah 80 orang.
"Dari jumlah tersebut didominasi perempuan dan lansia. Maka dengan adanya Omah Jadah Kaliurang ini diharapkan mampu menarik minat para generasi muda, sehingga makanan khas Kaliurang ini dapat lestari dan berkembang lagi," katanya.
Di Omah Jadah Kaliurang ini terdapat pengolahan jadah tempe dengan metode tradisional dan modern.
Selain produk jadah tempe konvensional, ada juga produk olahan sushi jadah tempe an jadah tempe frozen.
"Omah Jadah Kaliurang ini merupakan rumah produksi sekaligus wisata edukasi yang diharapkan mampu meningkatkan kemandirian dan daya saing jajanan jadah tempe di pasaran," kata Kustini.
Menurut dia, peluncuran Omah Jadah Kaliurang ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Sleman untuk terus mendorong potensi yang ada di setiap wilayah di Kabupaten Sleman.
"Jadah tempe yang merupakan kuliner khas yang ada di Kaliurang ini perlu terus dikembangkan dan dioptimalkan, sehingga diharapkan mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke wilayah Sleman serta dapat membawa pengaruh positif bagi kesejahteraan masyarakat di sekitarnya," katanya.
Baca juga: Wali Kota Palembang ajak lestarikan makanan khas daerah
Ia mengatakan, transformasi dari pelaku usaha jadah tempe yang senior kepada generasi penerus yang lebih junior harus terus dilakukan serta ditingkatkan kualitas produksi dan pemasarannya.
"Untuk mengembangkan jadah tempe sebagai magnet pariwisata di Sleman diperlukan kerja sama dari berbagai pihak terkait, baik Dinas Pariwisata Sleman, perhotelan, hingga lembaga pendidikan," katanya.
Selain itu, di zaman serba elektronik ini, strategi dan metode pemasaran juga perlu menyesuaikan dengan tren yang terus berkembang.
"Kalau kita ingin maju, memang zamannya sudah beda, yaitu dengan teknologi. Begitu juga pembayarannya tidak perlu dengan cash, tapi bisa dengan QRIS atau aplikasi lainnya," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan anggota sentra jadah tempe yang ada di Kaliurang ini sebelumnya telah mendapatkan berbagai pelatihan.
"Di antaranya pelatihan cara produksi jadah tempe yang baik dan benar, inovasi produk olahan jadah tempe dan turuanannya, manajemen pemasaran, serta strategi mendatangkan konsumen," katanya.
Ia mengatakan, dengan pelatihan tersebut diharapkan jadah tempe ini dapat bersaing di pasaran, baik di wilayah Sleman bahkan hingga internasional.
"Kalau belum beli jadah tempe, belum ke Kaliurang. Nah, bagaimana ini nanti kami kolaborasi dengan berbagai pihak," katanya.
Baca juga: KSP: Wisata gastronomiUbud kenalkan keunggulan kuliner RI ke dunia
Ketua Sentra Jadah Tempe Kaliurang Bejo Wiryanto mengatakan bahwa saat ini anggota sentra jadah tempe yang ada di Kaliurang berjumlah 80 orang.
"Dari jumlah tersebut didominasi perempuan dan lansia. Maka dengan adanya Omah Jadah Kaliurang ini diharapkan mampu menarik minat para generasi muda, sehingga makanan khas Kaliurang ini dapat lestari dan berkembang lagi," katanya.
Di Omah Jadah Kaliurang ini terdapat pengolahan jadah tempe dengan metode tradisional dan modern.
Selain produk jadah tempe konvensional, ada juga produk olahan sushi jadah tempe an jadah tempe frozen.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023
Tags: