Changsha (ANTARA) - Lebih dari 276.000 orang di Provinsi Hunan, China tengah, terdampak hujan lebat yang terjadi belakangan ini. Banjir juga merusak lebih dari 16.400 hektare lahan pertanian dan sejumlah rumah, kata pihak berwenang setempat.

Pada Jumat (23/6) siang, kantor pusat pengendalian banjir dan bantuan kekeringan tingkat provinsi menaikkan status tanggap daruratnya untuk pengendalian banjir ke Level III atau level tertinggi ketiga, setelah hujan lebat terus mengguyur provinsi tersebut.

Beberapa daerah di Hunan bahkan dilaporkan mengalami banjir bandang dan tanah longsor.

Sejak 16 Juni, Hunan diguyur hujan deras dengan intensitas tertinggi selama musim banjir tahun ini. Beberapa anak sungai Xiangjiang, anak sungai utama dari Sungai Yangtze yang mengalir melalui Hunan, juga mengalami banjir dengan ketinggian air melebihi batas aman.

Pemerintah setempat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk merelokasi lebih dari 18.000 warga ke tempat yang lebih aman.

Menurut prakiraan cuaca terkini, hujan badai diprediksi akan terus mengguyur Provinsi Hunan dari Sabtu (24/6) hingga Minggu (25/6), dan intensitas hujan lebat ini diperkirakan akan berkurang pada 26 Juni.

China memiliki sistem tanggap darurat pengendalian banjir yang terdiri dari empat tingkat, dengan Level I mewakili respons tanggap darurat untuk kondisi terparah.