Industri pos China catat pertumbuhan stabil pada Januari-Mei 2023
25 Juni 2023 10:11 WIB
Paket-paket pos yang siap untuk di kirim tertata rapi pada salah satu kantor pos di China. Industri pos China mencatatkan pertumbuhan yang stabil, baik dalam pendapatan bisnis maupun volume paket, dalam lima bulan pertama tahun 2023. (Xinhua)
Beijing (ANTARA) - Industri pos China mencatat pertumbuhan yang stabil, baik dalam pendapatan bisnis maupun volume paket, dalam lima bulan pertama tahun ini, demikian publikasi data resmi.
Selama periode itu, sektor ini meraup pendapatan bisnis 596,39 miliar yuan (1 yuan = Rp2.077) atau 12,2 persen lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, kata Biro Pos Negara.
Pada Mei saja, pendapatan bisnis pos China mencapai total 123,19 miliar yuan, naik 12,2 persen.
Sekitar 60,28 miliar paket dikirimkan pada periode Januari-Mei, naik 14,3 persen secara tahunan (year on year). Sementara itu, paket yang dikirimkan bulan lalu mencapai 13,48 miliar paket, naik 16,5 persen.
Ekspansi industri pos sebagian didorong oleh belanja daring yang kuat dan mengirimkan sinyal positif bahwa konsumsi China terus menunjukkan pemulihan.
Dalam lima bulan pertama, penjualan barang daring naik 11,8 persen dari tahun sebelumnya menjadi 4,81 triliun yuan, yang mencakup seperempat dari total penjualan ritel negara itu.
Selama periode itu, sektor ini meraup pendapatan bisnis 596,39 miliar yuan (1 yuan = Rp2.077) atau 12,2 persen lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, kata Biro Pos Negara.
Pada Mei saja, pendapatan bisnis pos China mencapai total 123,19 miliar yuan, naik 12,2 persen.
Sekitar 60,28 miliar paket dikirimkan pada periode Januari-Mei, naik 14,3 persen secara tahunan (year on year). Sementara itu, paket yang dikirimkan bulan lalu mencapai 13,48 miliar paket, naik 16,5 persen.
Ekspansi industri pos sebagian didorong oleh belanja daring yang kuat dan mengirimkan sinyal positif bahwa konsumsi China terus menunjukkan pemulihan.
Dalam lima bulan pertama, penjualan barang daring naik 11,8 persen dari tahun sebelumnya menjadi 4,81 triliun yuan, yang mencakup seperempat dari total penjualan ritel negara itu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: