Maputo (ANTARA News) - Polisi Mozambik menangkap seorang warga negara Vietnam di bandara internasional Maputo karena kepemilikan enam cula badak, dengan berat sekitar 17 kilogram.

Kantor Berita Mozambik (AIM) melaporkan warga Vietnam yang diidentifikasi sebagai Ho Chien itu ditangkap ketika akan melakukan penerbangan internasional, Minggu.

Dengan kerja sama polisi dan bea cukai serta bagian kedokteran hewan Departemen Pertanian, Ho Chien ditangkap sebagai tersangka penyelundupan.

Menurut AIM, Ho telah mengemas cula badak itu di satu koper berisi pakaian.

Masing-masing cula badak tersebut dibungkus kertas timah dan dikelilingi dengan bawang putih dalam upaya untuk menyamarkan bau daging yang membusuk.

Cula tersebut kemungkinan berasal dari pemburu gelap badak di Afrika Selatan, kata AIM, dan menjelaskan bahwa badak diyakini telah punah di selatan Mozambik.

Polisi tidak mengungkapkan tujuan akhir tersangka. Tetapi jika dia kembali ke Vietnam, ia bisa menjual tanduk tersebut hingga senilai 65.000 dolar AS per kilogram, demikian menurut AIM.

Dengan 17 kilogram cula itu, tersangka akan menangguk uang sekitar 1,1 juta dolar.

Tahun lalu, polisi Mozambik melakukan tiga penangkapan terhadap warga Vietnam di bandara di kota utara Pemba, di mana mereka mencoba menyelundupkan cula badak ke luar negeri.

Pada awal Januari, polisi di Ho Chi Minh Vietnam menangkap seorang pria bernama Ha Cha Chinh, yang tiba dari Maputo melalui Doha, dengan membawa enam cula badak seberat 16,5 kilogram.

Permintaan untuk cula badak di sebagian Asia didorong oleh keyakinan tidak masuk akal bahwa bubuk cula adalah obat untuk segala penyakit dari mabuk hingga kanker.

Pada kenyataannya, cula badak tidak memiliki kualitas obat, karena sebagian besar terbuat dari keratin, protein yang sama ditemukan pada rambut dan kuku manusia, demikian menurut AIM seperti yang dikutip oleh Xinhua.

(H-AK)