Puluhan perusahaan dilaporkan terindikasi pidana
26 Februari 2013 15:16 WIB
Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Ali Masykur Musa ketika tiba di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (26/2). Kedatangan Ali Masykur Musa untuk menyerahkan sejumlah laporan hasil pemeriksaan 26 perusahaan di bidang perkebunan, kehutanan dan tambang yang melanggar ketentuan pidana dan adanya kerugian negara. (FOTO ANTARA/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua IV Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK), Ali Masykur Musa, melaporkan 26 perusahaan tambang dan perkebunan yang terindikasi melakukan tindak pidana dan merugikan negara ke Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri.
"Kami menyerahkan dokumen 26 perusahaan yang berindikasi pidana dan merugikan negara," kata Ali Masykur di Gedung Bareskrim Mabes Polri, di Jakarta, Selasa.
"Pada periode 2011, dari hasil pemeriksaan kami menemukan 29 temuan yang melibatkan 26 perusahaan dengan angka potensi kerugian negara sebesar Rp90,6 miliar dan dan 38 ribu dolar AS," kata Ali Masykur.
Dari 26 perusahaan tambang dan perkebunan itu, terdapat juga perusahaan yang berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Perusahaan di bidang tambang, perkebunan sawit, kehutanan juga ada korupsinya, BUMN dan swasta juga ada," kata dia.
Adapun BUMN yang diduga melakukan tindak pidana yang merugikan negara, ujar Ali Masykur, berinisial AT.
(S035)
"Kami menyerahkan dokumen 26 perusahaan yang berindikasi pidana dan merugikan negara," kata Ali Masykur di Gedung Bareskrim Mabes Polri, di Jakarta, Selasa.
"Pada periode 2011, dari hasil pemeriksaan kami menemukan 29 temuan yang melibatkan 26 perusahaan dengan angka potensi kerugian negara sebesar Rp90,6 miliar dan dan 38 ribu dolar AS," kata Ali Masykur.
Dari 26 perusahaan tambang dan perkebunan itu, terdapat juga perusahaan yang berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Perusahaan di bidang tambang, perkebunan sawit, kehutanan juga ada korupsinya, BUMN dan swasta juga ada," kata dia.
Adapun BUMN yang diduga melakukan tindak pidana yang merugikan negara, ujar Ali Masykur, berinisial AT.
(S035)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: