Mataram (ANTARA News) - Komunitas pencinta binatang di Australia menilai terjadi eksploitasi kuda di objek wisata Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Sorotan itu disikapi Konjen RI di Perth, Australia, yang mengirim surat ke Gubernur NTB untuk ditindaklanjuti," kata Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB H Abdul Haris, di Mataram, Selasa.
Konjen RI di Perth merujuk kepada pemberitaan media massa di
Australia yang merilis pernyataan Pendiri dan Ketua "Animal Aid Abroad
Inc" Janet Thomas bahwa telah terjadi eksploitasi tenaga kuda secara
tidak wajar di Gili Trawangan.
Menurut kelompok tersebut, banyak kuda di Gili Trawangan dipergunakan sebagai penarik gerobak
angkutan penumpang atau yang dikenal dengan Cidomo (cikar dokar motor),
namun kuda itu kondisi fisiknya memprihatinkan, kurus dan terkesan tidak
terawat.
Janet menyatakan bahwa kuda penarik cidomo itu diberi minum
air laut, dan peralatan yang dipergunakan untuk menarik gerobak
angkutan penumpang itu tidak sesuai, sehingga punggung kuda luka.
Komunitas pecinta binatang di Australia itu kemudian meminta
Pemerintah Indonesia untuk memperhatikan permasalahan tersebut, terutama
perbaikan kondisi fisik kuda cidomo itu, serta penggunaan peralatan
penarik gerobak yang sesuai.
Konjen RI di Perth, Australia mengirim surat tertanggal 4 Februari 2013 yang ditujukan kepada Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi.
"Kami sedang siapkan jawaban terkait sorotan pencinta binatang di Australia itu, untuk segera disampaikan melalui Konjen RI di Perth," ujar Abdul Haris.
Menurut Haris, pihaknya akan memberi penjelasan resmi bahwa temuan kuda kurus dan minum air laut di Gili Trawangan merupakan kasuistik atau hanya kebetulan saja.
Cidomo merupakan alat angkut orang maupun barang di Gili Trawangan, karena di pulau wisata itu tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan bermotor.
(A058/I006)
Cidomo Gili Trawangan undang keprihatinan masyarakat Australia
26 Februari 2013 14:51 WIB
Cidomo (ANTARA/Ahmad Subaidi)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
Tags: