Jakarta (ANTARA News) - Siaran luar negeri RRI akan menjangkau negara-negara di kawasan Afrika untuk mendukung diplomasi Indonesia, kata Kepala RRI World Service Kabul Budiono.
Perluasan siaran The Voice of Indonesia (Suara Indonesia) ke Afrika itu dimungkinkan dengan menyewa pemancar di Prancis Selatan, katanya di Jakarta Senin.
Siaran VOI ke kawasan Afrika itu selaras dengan upaya pemerintah memperluas ekspor ke pasar-pasar nontradisional di benua itu, katanya pada "Lokakarya Pengembangan Strategi dan Format Kerja Sama Internasional dengan Kemenlu".
Ia mengatakan peran VOI dalam ikut mengawal diplomasi bangsa itu dapat ditingkatkan jika mendapat dukungan Kementerian Luar Negeri.
Bentuk dukungan Kemenlu kepada siaran luar negeri RRI itu, katanya, tidak hanya terbatas pada peliputan peristiwa, dan kerja sama dalam penyiaran agenda internasional seperti KTT Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), katanya.
Ia mengatakan pihaknya juga mengusulkan kerja sama penyelenggaraan forum diplomatik dengan bersama-sama mencari narasumber dan isu serta berbagi alamat laman dengan Kemenlu.
Program-program acara VOI yang menjangkau berbagai belahan dunia melalui siaran radio gelombang pendek dan internet itu disiarkan dalam Bahasa Indonesia, Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, Arab, Mandarin dan Jepang.
Sementara itu, Direktur Informasi dan Media Kemenlu PLE Priatna menyambut baik upaya RRI mengembangkan kerja sama di bidang pemberitaan dengan Kemenlu.
Pada lokakarya yang diikuti puluhan peserta itu, Priatna mengingatkan kalangan media di Tanah Air tentang relevansi penyelenggaraan kegiatan internasional di Indonesia seperti KTT APEC dan Forum Demokrasi Bali dengan manfaat nyata yang dapat dirasakan masyarakat.
Ia menyebut contoh kontribusi ekonomis yang dirasakan Indonesia dari pertemuan tingkat pejabat APEC di Jakarta baru-baru ini yang dihadiri 1.400 peserta.
"Jadi agenda sudah cukup banyak tapi bagaimana publik juga dapat dirangkul dan mendukung agenda kita itu," katanya.
(R013/Z002)
Siaran luar negeri RRI bidik Afrika
25 Februari 2013 22:45 WIB
ilustrasi (FOTO.ANTARA News/Ist)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: