London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis waktu setempat (22/6/2023), memperpanjang penurunan untuk sesi keempat berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,74 persen atau 57,15 poin menjadi menetap di 7.502,03 poin.
Indeks FTSE 100 menyusut 0,13 persen atau 10,13 poin menjadi 7.559,18 poin pada Rabu (21/6/2023), setelah merosot 0,25 persen atau 19,17 poin menjadi 7.569,31 poin pada Selasa (20/6/2023), dan berkurang 0,71 persen atau 54,24 poin menjadi 7.588,48 poin pada Senin (19/6/2023).
Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan peritel bahan makanan dan barang umum multinasional Inggris yang berkantor pusat di Welwyn Garden City, Inggris, Tesco PLC, anjlok 3,75 persen; serta perusahaan industri pengemasan multinasional Inggris DS Smith PLC terperosok 3,38 persen.
Sementara itu, dikutip dari Xinhua, Ocado Group PLC, sebuah perusahaan perangkat lunak yang menawarkan platform robotika yang menyediakan solusi end-to-end untuk perdagangan bahan pokok secara daring melesat 32,05 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan industri bahan kimia khusus Inggris Croda International PLC yang bertambah 2,52 persen; serta perusahaan multinasional Inggris yang mengoperasikan jaringan toko ritel yang menjual pakaian olahraga dan santai bermerek JD Sports Fashion PLC menguat 2,29 persen.
Baca juga: Saham Jerman rugi hari keempat, indeks DAX 40 melemah 0,22 persen
Baca juga: Saham Prancis ditutup di zona merah, indeks CAC 40 merosot 57,69 poin
Baca juga: Saham Eropa dibuka melemah di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga
Saham Inggris ditutup melemah, indeks FTSE 100 tergerus 0,74 persen
23 Juni 2023 04:53 WIB
Bursa Efek London di London, Inggris. ANTARA/REUTERS/Neil Hall/pri.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: