Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat mempertahankan inovasi pos timbang sebagai perpanjangan posyandu untuk melakukan pendeteksian tumbuh kembang anak maupun balita.
"Kami mempertahankan pos timbang hingga kini secara khusus untuk memeriksa anak atau balita yang belum sempat atau bisa pergi ke fasilitas posyandu," ungkap Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Dokter Asri saat dihubungi wartawan pada Kamis.
Ia mengatakan, awalnya pos timbang ini diadakan sebagai inovasi saat pandemi COVID-19 yang tidak memperbolehkan adanya kerumunan pada posyandu.
"Jadi inovasi pos timbang ini semacam metode "jemput bola" begitu. Karena posyandu ditiadakan pas COVID, kemudian kami bersama PKK Kota Jakarta Barat, dan lintas sektor yang lain berinovasi untuk mengadakan pos timbang ini," ungkap dia.
Jadi, lanjutnya, bukan masyarakat/balita yang datang ke faskes untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, tetapi pihak yang mendatangi warga.
"Kebanyakan kan kader posyandu itu lansia (lanjut usia), yang secara protokol tidak bisa ke tempat berkerumun. Makanya kemudian kami yang mendatangi mereka," kata Asri.
Ia mengatakan, pos timbang hingga kini tetap diadakan dengan pertimbangan kebutuhan masyarakat, karena sekarang sejak tahun 2022 lalu, posyandu sudah mulai aktif lagi.
"Pengadaan pos timbang bisa di rumah warga atau rumah kepala RT/RW terkait. Intinya tergantung kemampuan dan kebutuhan mereka," ungkap Asri.
Dulu, lanjutnya, tenaga kesehatan yang diturunkan pada pos timbang biasanya lima orang, mengingat situasi pandemi. Namun, sekarang mengingat pandemi sudah selesai dan posyandu sudah aktif lagi, maka jumlah tenaga kesehatan yang diturunkan itu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat," ungkapnya.
"Yang penting itu anak bisa dideteksi tumbuh kembangnya dan bila perlu dilakukan imunisasi," ungkap dia.
Hingga kini, Asri mengatakan, pos timbang itu masih ada dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
"Tempat yang disediakan juga sesuai dengan kemampuan RT/RW atau rumah warga yang dituju, sehingga tidak memberatkan," tutup Asri.
Baca juga: Mendes PDTT: Dana Desa dapat digunakan untuk Posyandu cegah stunting
Baca juga: Posyandu Remaja Jakbar optimalkan layanan edukasi reproduksi dan gizi
Baca juga: Sembilan posyandu jangkau warga Suku Badui di Kanekes
Pemkot Jakbar pertahankan pos timbang sebagai perpanjangan posyandu
23 Juni 2023 00:06 WIB
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Dokter Asri (tengah) bersama jajarannya di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Selasa (20/6/2023). ANTARA/Risky Syukur
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023
Tags: