Bandara Ngurah Rai raih penghargaan manajemen energi tingkat dunia
22 Juni 2023 20:59 WIB
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berupa solar panel system di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA/HO-Angkasa Pura I.
Jakarta (ANTARA) - Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, salah satu bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I, meraih penghargaan Energy Management Insight Award dalam ajang Energy Management Leadership Awards 2023.
Penghargaan yang diselenggarakan oleh The Clean Energy Ministerial (CEM) itu diperuntukkan bagi pelaku industri dan entitas usaha lintas sektor di seluruh dunia yang telah menerapkan sistem manajemen energi untuk mencapai manfaat di bidang energi, ekonomi, dan keberlanjutan.
"Penghargaan Energy Management Insight Awards merupakan wujud apresiasi atas komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan, di mana hal ini juga merupakan salah satu misi perusahaan," ujar Direktur Teknik AP I Lukman F. Laisa dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali meraih penghargaan atas upayanya dalam mengimplementasikan ISO 50001 sistem manajemen energi.
"Bandara I Gusti Ngurah Rai merupakan salah satu bandara AP I yang secara konsep dan operasional kebandarudaraan sangat memperhatikan aspek manajemen energi serta pelestarian lingkungan hidup. Mewakili manajemen dan seluruh insan AP I, kami merasa sangat bangga atas penghargaan ini," kata Lukman.
Sementara dikutip dari rilis resmi, Acting Head of Secretariat CEM Prasoon Agarwal mengucapkan selamat atas pencapaian tersebut.
"Penghargaan ini diperuntukkan bagi instansi di seluruh dunia atas upaya dan inovasi dalam manajemen energi serta keberhasilannya dalam mencapai penurunan penggunaan energi dan emisi yang sangat mengesankan," kata dia.
Ia mengatakan para penerima penghargaan tersebut merupakan institusi terdepan dalam bidang efisiensi energi dari berbagai sektor industri. "Mewakili CEM dan seluruh stakeholder terkait, kami mengucapkan selamat kepada para penerima penghargaan ini serta mengapresiasi atas upaya yang dilaksanakan untuk menuju masa depan yang berkelanjutan," ucap Prasoon Agarwal.
AP I menginformasikan Bandara I Gusti Ngurah Rai merupakan bandara pertama di kawasan Asia Tenggara yang menerapkan ISO 50001 sistem manajemen energi. Melalui berbagai upaya yang diimplementasikan dalam sistem manajemen energi, Bandara I Gusti Ngurah Rai berhasil menghemat energi sebesar 26.592 megawatt hour (MWh) atau setara dengan penghematan biaya listrik sebesar Rp27,8 miliar pada rentang 2020 hingga 2022.
Penghematan energi tersebut mengalami peningkatan sebesar 44 persen dalam rentang periode 2 tahun terakhir.
Selain menghemat energi, Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mencatatkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) atau greenhouse gas sebesar 21.008 metrik ton CO2.
Untuk mendukung program pemerintah dalam penurunan emisi GRK di tahun 2030 melalui program enhanced nationally determine contribution (ENDC), AP I juga telah mengimplementasikan sejumlah program di Bandara I Gusti Ngurah Rai di antaranya pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berupa solar panel system atau photovoltaics dengan kapasitas maksimal hingga 155 kilowatt peak (kWp), instalasi sistem pendingin terminal (chiller) terpusat.
Kemudian, penggunaan solar cell untuk lampu penerangan jalan, penggunaan lampu LED serta desain arsitektur terminal bandara yang mendukung implementasi program penghematan energi.
Baca juga: JAS Aero Engineering Services turut tangani Airbus A380 Emirates
Baca juga: Pesawat A380 mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai
Penghargaan yang diselenggarakan oleh The Clean Energy Ministerial (CEM) itu diperuntukkan bagi pelaku industri dan entitas usaha lintas sektor di seluruh dunia yang telah menerapkan sistem manajemen energi untuk mencapai manfaat di bidang energi, ekonomi, dan keberlanjutan.
"Penghargaan Energy Management Insight Awards merupakan wujud apresiasi atas komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan, di mana hal ini juga merupakan salah satu misi perusahaan," ujar Direktur Teknik AP I Lukman F. Laisa dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali meraih penghargaan atas upayanya dalam mengimplementasikan ISO 50001 sistem manajemen energi.
"Bandara I Gusti Ngurah Rai merupakan salah satu bandara AP I yang secara konsep dan operasional kebandarudaraan sangat memperhatikan aspek manajemen energi serta pelestarian lingkungan hidup. Mewakili manajemen dan seluruh insan AP I, kami merasa sangat bangga atas penghargaan ini," kata Lukman.
Sementara dikutip dari rilis resmi, Acting Head of Secretariat CEM Prasoon Agarwal mengucapkan selamat atas pencapaian tersebut.
"Penghargaan ini diperuntukkan bagi instansi di seluruh dunia atas upaya dan inovasi dalam manajemen energi serta keberhasilannya dalam mencapai penurunan penggunaan energi dan emisi yang sangat mengesankan," kata dia.
Ia mengatakan para penerima penghargaan tersebut merupakan institusi terdepan dalam bidang efisiensi energi dari berbagai sektor industri. "Mewakili CEM dan seluruh stakeholder terkait, kami mengucapkan selamat kepada para penerima penghargaan ini serta mengapresiasi atas upaya yang dilaksanakan untuk menuju masa depan yang berkelanjutan," ucap Prasoon Agarwal.
AP I menginformasikan Bandara I Gusti Ngurah Rai merupakan bandara pertama di kawasan Asia Tenggara yang menerapkan ISO 50001 sistem manajemen energi. Melalui berbagai upaya yang diimplementasikan dalam sistem manajemen energi, Bandara I Gusti Ngurah Rai berhasil menghemat energi sebesar 26.592 megawatt hour (MWh) atau setara dengan penghematan biaya listrik sebesar Rp27,8 miliar pada rentang 2020 hingga 2022.
Penghematan energi tersebut mengalami peningkatan sebesar 44 persen dalam rentang periode 2 tahun terakhir.
Selain menghemat energi, Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mencatatkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) atau greenhouse gas sebesar 21.008 metrik ton CO2.
Untuk mendukung program pemerintah dalam penurunan emisi GRK di tahun 2030 melalui program enhanced nationally determine contribution (ENDC), AP I juga telah mengimplementasikan sejumlah program di Bandara I Gusti Ngurah Rai di antaranya pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berupa solar panel system atau photovoltaics dengan kapasitas maksimal hingga 155 kilowatt peak (kWp), instalasi sistem pendingin terminal (chiller) terpusat.
Kemudian, penggunaan solar cell untuk lampu penerangan jalan, penggunaan lampu LED serta desain arsitektur terminal bandara yang mendukung implementasi program penghematan energi.
Baca juga: JAS Aero Engineering Services turut tangani Airbus A380 Emirates
Baca juga: Pesawat A380 mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023
Tags: