Jakarta (ANTARA) - International Finance Corporation (IFC) akan menginvestasikan hingga 500 juta dolar AS di PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN), yang terdiri dari penerbitan obligasi sosial dan obligasi hijau.



Penerbitan obligasi ini akan menjadi yang pertama bagi Bank BTPN dan memperkuat komitmennya dalam mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, khususnya bisnis-bisnis yang dipimpin oleh perempuan serta memperhatikan keberlanjutan lingkungan.



“Ini akan membantu kami mewujudkan visi untuk membawa perubahan signifikan pada hidup jutaan orang," kata ujar Presiden Direktur Bank BTPN Henoch Munandar dalam keterangan resmi, Kamis.



Menurutnya, penerbitan obligasi tematik masih relatif jarang terjadi di Indonesia sehingga i ia berharap investasi oleh IFC, anggota Grup Bank Dunia, dapat membantu menumbuhkan pasar yang baru berkembang.



“Sebagai bagian dari SMBC Group, Bank BTPN akan menggunakan dana tersebut untuk mendukung 'Transition Plan' SMBC Group dalam mempromosikan keuangan berkelanjutan dan menyelaraskan pinjaman serta investasinya dengan target emisi net zero pada tahun 2050," imbuh Henoch.



Indonesia merupakan negara yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, tapi produk keuangan yang terbatas masih menjadi tantangan dalam pembiayaan untuk mengatasi perubahan iklim di Indonesia.



“Kami sangat senang dapat bermitra dengan Bank BTPN dalam memelopori inisiatif yang kami nilai dapat menjadi pemicu pengembangan lebih lanjut pasar modal Indonesia dan membawa dampak yang terukur bagi Indonesia,” kata Direktur Pelaksana IFC Makhtar Diop.



investasi IFC dalam penerbitan obligasi sosial oleh Bank BTPN akan digunakan untuk membiayai UMKM guna menutup kesenjangan pembiayaan UMKM yang mencapai 166 miliar dolar AS dan akan disalurkan terutama untuk pemimpin perempuan.



Sementara itu, obligasi hijau yang nantinya diterbitkan BTPN akan digunakan untuk membiayai berbagai proyek berwawasan lingkungan yang diharapkan dapat mengurangi total emisi gas rumah kaca setara dengan 137.326 ton karbon dioksida per tahun.



Senilai 400 juta dolar AS akan diinvestasikan dalam bentuk obligasi sosial dan hijau secara merata, dengan tambahan 100 juta yang akan dialokasikan pada salah satu obligasi tersebut.



"IFC juga akan mendukung Bank BTPN melalui berbagi pengetahuan, inovasi, dan peningkatan kapasitas terkait manajemen risiko iklim (termasuk manajemen risiko lingkungan dan sosial), pembiayaan bangunan hijau, pembiayaan rantai pasokan, dan pembiayaan gender," katanya.