Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah di tengah Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan di level 5,75 persen.

IHSG ditutup melemah 50,37 poin atau 0,75 persen ke posisi 6.652,26. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 10,32 poin atau 1,08 persen ke posisi 944,36.

"Pasar berharap kebijakan BI tentunya untuk menjaga stabilitas keuangan dan momentum pemulihan ekonomi dalam negeri," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Baca juga: IHSG Kamis dibuka melemah jelang kebijakan suku bunga acuan BI

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Kamis memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di posisi 5,75 persen.

BI juga mempertahankan suku bunga Deposit Facility pada level 5 persen dan suku bunga Lending Facility tetap di posisi 6,5 persen.

"Keputusan ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2 persen sampai 4 persen pada sisa tahun 2023 dan tahun 2024,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo.

IHSG dan bursa regional Asia bergerak melemah yang tampaknya terpengaruh pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell di depan Kongres Powell mengatakan kenaikan suku bunga lebih lanjut kemungkinan besar akan terjadi karena inflasi tetap jauh di atas target 2 persen.

Baca juga: IHSG ditutup melemah ikuti bursa saham kawasan

Pasar menilai bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga lagi sebesar 25 basis poin di bulan Juli dan menghentikan kenaikan setelah itu. Para investor kini menantikan lebih banyak komentar dari Powell saat ia tampil di hadapan Komite Perbankan Senat pada Kamis (22/06) waktu setempat.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG cenderung bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor meningkat yaitu sektor keuangan sebesar 0,18 persen.

Sepuluh sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 2,07 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing minus 1,06 persen dan 0,90 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu HOMI, ADMR, CFIN, UNIQ dan PTSN. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni NTBK, SAGE, HILL, EYLS dan EMTK.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.178.406 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,91 miliar lembar saham senilai Rp8, 66 triliun. Sebanyak 214 saham naik, 298 saham menurun, dan 235 tidak bergerak nilainya.

Baca juga: Saham Asia melemah setelah kesaksian Powell, fokus beralih ke BoE

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemab 310,20 poin atau 0,92 persen ke 33.264,89, dan indeks Strait Times melemah 1,64 poin atau 0,05 persen ke 3.222,02.

Sementara itu, indeks Hang Seng (Hong Kong) dan Shanghai (Hong Kong) libur memperingati