Menko Airlangga: Kemitraan closed loop tingkatkan kesejahteraan petani
22 Juni 2023 16:37 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan program kemitraan closed loop di Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (22/6/2023). ANTARA/HO-KemenkoEkonomi/pri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meresmikan program kemitraan closed loop di Simalungun, Sumatera Utara, yang dapat meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan petani.
Model kemitraan closed loop di sektor agribisnis hortikultura melibatkan petani, koperasi, perbankan, offtaker, dan pelaku usaha dari hulu hingga hilir untuk memastikan komoditas produksi petani dapat terserap.
“Kami akan mendorong agar offtaker produk petani tidak hanya swasta, tapi juga BUMN. Dengan ini saya berharap bahwa tujuan (pengembangan) hortikultura dapat tercapai,” kata Airlangga dalam keterangan resmi terkait pengesahan program, Kamis.
Baca juga: Hari Krida Pertanian, Mentan ajak stop impor demi sejahterakan petani Program kemitraan closed loop di Kawasan Pertanian Terpadu Simalungun (KPT-S) melibatkan lahan pertanian dengan luas 2.500 hektare.
Selain di Kabupaten Simalungun, sebelumnya pada 2022 program closed loop hortikultura pada lahan seluas 1.500 hektar juga telah diresmikan di Deli Serdang.
Melalui program kemitraan closed loop di Kabupaten Simalungun, pemerintah dan pelaku usaha juga akan mengembangkan sektor lain, yakni peternakan dengan pendirian Unit Pengolahan Pupuk Organik dan Urban Farming Unggas, sektor perikanan dengan Urban Farming Lele dan Kolam Air Tawar, serta sektor pariwisata melalui Desa Wisata.
Baca juga: Menko Airlangga-federasi industri China bahas kerja sama ekonomi
Menko Airlangga memberikan apresiasi kepada jajaran pemerintah daerah setempat yang telah menginisiasi pengembangan closed loop yang dapat menjadi proyek pilot bagi wilayah lain.
Ia juga berharap pemerintah daerah terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui regenerasi dan pengembangan petani milenial untuk mendorong percepatan pembangunan sektor pertanian mendatang.
“Saya berharap bahwa model di sini bisa menjadi percontohan di wilayah lain di Sumatera Utara. Ini akan terus kami dorong dan diharapkan kesejahteraan petani bisa meningkat dan dapat mendorong perekonomian daerah,” katanya.
Model kemitraan closed loop di sektor agribisnis hortikultura melibatkan petani, koperasi, perbankan, offtaker, dan pelaku usaha dari hulu hingga hilir untuk memastikan komoditas produksi petani dapat terserap.
“Kami akan mendorong agar offtaker produk petani tidak hanya swasta, tapi juga BUMN. Dengan ini saya berharap bahwa tujuan (pengembangan) hortikultura dapat tercapai,” kata Airlangga dalam keterangan resmi terkait pengesahan program, Kamis.
Baca juga: Hari Krida Pertanian, Mentan ajak stop impor demi sejahterakan petani Program kemitraan closed loop di Kawasan Pertanian Terpadu Simalungun (KPT-S) melibatkan lahan pertanian dengan luas 2.500 hektare.
Selain di Kabupaten Simalungun, sebelumnya pada 2022 program closed loop hortikultura pada lahan seluas 1.500 hektar juga telah diresmikan di Deli Serdang.
Melalui program kemitraan closed loop di Kabupaten Simalungun, pemerintah dan pelaku usaha juga akan mengembangkan sektor lain, yakni peternakan dengan pendirian Unit Pengolahan Pupuk Organik dan Urban Farming Unggas, sektor perikanan dengan Urban Farming Lele dan Kolam Air Tawar, serta sektor pariwisata melalui Desa Wisata.
Baca juga: Menko Airlangga-federasi industri China bahas kerja sama ekonomi
Menko Airlangga memberikan apresiasi kepada jajaran pemerintah daerah setempat yang telah menginisiasi pengembangan closed loop yang dapat menjadi proyek pilot bagi wilayah lain.
Ia juga berharap pemerintah daerah terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui regenerasi dan pengembangan petani milenial untuk mendorong percepatan pembangunan sektor pertanian mendatang.
“Saya berharap bahwa model di sini bisa menjadi percontohan di wilayah lain di Sumatera Utara. Ini akan terus kami dorong dan diharapkan kesejahteraan petani bisa meningkat dan dapat mendorong perekonomian daerah,” katanya.
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023
Tags: