ASEAN 2023
Kemendag bersinergi dengan Kadin sukseskan ASEAN BAC 2023
22 Juni 2023 14:28 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (kiri) saat bertemu Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia M. Arsjad Rasjid di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (21/6/2023). (ANTARA/HO-Kemendag)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan dukungannya terhadap Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia M. Arsjad Rasjid dalam Keketuaan ASEAN-Business Advisory Council (ASEAN-BAC) tahun ini.
"Saya mendukung ASEAN-BAC Indonesia dalam menjalankan program prioritas maupun turunannya selama periode keketuaan tahun ini. Saya pun sangat mendukung pelaksanaan ASEAN Business and Investment Summit 2023 serta Roundtable Dialogue Series pada bulan September 2023," ujar Zulkifli melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Zulkifli juga menyambut baik upaya ASEAN-BAC untuk mengintensifkan konsultasi dan advokasi dengan pemerintah ASEAN dalam rangka mendorong terciptanya garis kerja sama dan kolaborasi yang semakin kuat antara pemerintah dan sektor privat.
Lebih lanjut, Zulkifli meminta dukungan ASEAN-BAC kepada Indonesia di masa Keketuaan ASEAN tahun ini, khususnya terkait tujuh capaian prioritas ekonomi di bawah kewenangan Kementerian Perdagangan.
Adapun ketujuh prioritas ekonomi tersebut terdiri atas Kerangka Kerja Fasilitasi Jasa di ASEAN; Penandatanganan Protokol Perubahan ke-2 Persetujuan Pendirian Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru; Pembentukan Unit Pendukung Persetujuan Kementerian Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP)di Sekretariat ASEAN, Jakarta; Pembangunan Industri ASEAN Berbasis Proyek serta Implementasi Penuh Surat Keterangan Asal Form D Electronic melalui ASEAN Single Window.
Selain itu, Pernyataan Para Pemimpin ASEAN untuk Mengembangkan Kerangka Kerja Persetujuan Ekonomi Digital ASEAN (DEFA); dan Peta Jalan Harmonisasi Standar ASEAN untuk Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
"Saya juga mengharapkan dukungan ASEAN-BAC untuk dapat memberikan masukan dan dukungan terhadap berbagai hambatan akses pasar yang dihadapi oleh para pelaku usaha dan mencari solusi bersama dalam menanganinya," kata Zulkifli.
Selain itu, Mendag meminta dukungan ASEAN-BAC terkait penyelesaian empat prioritas perundingan, yaitu perundingan upgrading ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA), upgrading ASEAN China FTA (ACFTA), penyelesaian perundingan ASEAN Canada FTA (ACAFTA), dan implementasi RCEP.
Zulkifli menyebut, setelah pertemuan konsultasi AEM-ABAC, Indonesia akan melaksanakan peluncuran platform "New ASEAN Tariff Finder" yang dapat memberikan akses informasi kepada pelaku usaha terkait tarif, non tarif, aturan Rules of Origin (ROO), peraturan ekspor-impor di berbagai komitmen di internal ASEAN, dan ASEAN dengan negara mitranya.
Pertemuan ASEAN-BAC sendiri dijadwalkan berlangsung pada September 2023 di sela-sela KTT ASEAN ke-43.
Baca juga: Arsjad Rasjid yakinkan ASEAN tujuan investasi menjanjikan bagi Korsel
Baca juga: ASEAN-BAC dukung peningkatan standar keamanan pangan
"Saya mendukung ASEAN-BAC Indonesia dalam menjalankan program prioritas maupun turunannya selama periode keketuaan tahun ini. Saya pun sangat mendukung pelaksanaan ASEAN Business and Investment Summit 2023 serta Roundtable Dialogue Series pada bulan September 2023," ujar Zulkifli melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Zulkifli juga menyambut baik upaya ASEAN-BAC untuk mengintensifkan konsultasi dan advokasi dengan pemerintah ASEAN dalam rangka mendorong terciptanya garis kerja sama dan kolaborasi yang semakin kuat antara pemerintah dan sektor privat.
Lebih lanjut, Zulkifli meminta dukungan ASEAN-BAC kepada Indonesia di masa Keketuaan ASEAN tahun ini, khususnya terkait tujuh capaian prioritas ekonomi di bawah kewenangan Kementerian Perdagangan.
Adapun ketujuh prioritas ekonomi tersebut terdiri atas Kerangka Kerja Fasilitasi Jasa di ASEAN; Penandatanganan Protokol Perubahan ke-2 Persetujuan Pendirian Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru; Pembentukan Unit Pendukung Persetujuan Kementerian Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP)di Sekretariat ASEAN, Jakarta; Pembangunan Industri ASEAN Berbasis Proyek serta Implementasi Penuh Surat Keterangan Asal Form D Electronic melalui ASEAN Single Window.
Selain itu, Pernyataan Para Pemimpin ASEAN untuk Mengembangkan Kerangka Kerja Persetujuan Ekonomi Digital ASEAN (DEFA); dan Peta Jalan Harmonisasi Standar ASEAN untuk Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
"Saya juga mengharapkan dukungan ASEAN-BAC untuk dapat memberikan masukan dan dukungan terhadap berbagai hambatan akses pasar yang dihadapi oleh para pelaku usaha dan mencari solusi bersama dalam menanganinya," kata Zulkifli.
Selain itu, Mendag meminta dukungan ASEAN-BAC terkait penyelesaian empat prioritas perundingan, yaitu perundingan upgrading ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA), upgrading ASEAN China FTA (ACFTA), penyelesaian perundingan ASEAN Canada FTA (ACAFTA), dan implementasi RCEP.
Zulkifli menyebut, setelah pertemuan konsultasi AEM-ABAC, Indonesia akan melaksanakan peluncuran platform "New ASEAN Tariff Finder" yang dapat memberikan akses informasi kepada pelaku usaha terkait tarif, non tarif, aturan Rules of Origin (ROO), peraturan ekspor-impor di berbagai komitmen di internal ASEAN, dan ASEAN dengan negara mitranya.
Pertemuan ASEAN-BAC sendiri dijadwalkan berlangsung pada September 2023 di sela-sela KTT ASEAN ke-43.
Baca juga: Arsjad Rasjid yakinkan ASEAN tujuan investasi menjanjikan bagi Korsel
Baca juga: ASEAN-BAC dukung peningkatan standar keamanan pangan
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023
Tags: