Cikeas, Bogor (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar, apabila terjadi permasalahan menyangkut pemilihan kepala daerah (Pilkada) maka harus diselesaikan melalui mekanisme yang ada tanpa ada kekerasan.

"Sering terjadi dalam pemilihan gubernur dan wali kota (ketidakpuasan), selesaikan dengan proses yang diatur oleh undang-undang, ada mekanismenya, jangan ada aksi kekerasan," kata Presiden usai menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Jabar di TPS 005 Desa Nanggrak Kecamatan Gunung Puteri, Kabupaten Bogor, Minggu.

Presiden mengatakan pelaksanaan pilkada yang tertib dan antusiasme masyarakat untuk memilik pemimpinnya dengan baik, jangan sampai dirusak oleh pihak-pihak yang merasa tidak puas yang menyalurkan ketidakpuasannya melalui cara yang salah.

Presiden pun mengimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dan tidak menjadi golongan putih (golput), karena setiap warga negara memiliki tanggung jawab memilih pemimpinnya di semua tingkatan dari desa hingga presiden dan wakil presiden.

Saat menggunakan hak suaranya, Presiden Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono dan istrinya Siti Rubi Aliya Rajasa.

Keluarga Yudhoyono hadir di TPS 005 pukul 10.00 WIB dan berada di lokasi selama sekitar 15 menit.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendapat urutan ke-197 untuk mencoblos, Ibu Ani Yudhoyono berada di urutan 198, Edhie Baskoro Yudhoyono diurutan 257 dan Siti Rubi Aliya Rajasa pada urutan ke-258.

Jumlah pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 005 yang berlokasi di Sekolah Alam Ciekas tersebut, tercatat sebanyak 328 orang.

Pilkada Jabar diikuti oleh lima pasang calon, berurutan sesuai nomor urut yakni Dikdik M Arief-Cecep Nana Suryana, Irianto Mahfudz Sidik Syafiuddin-Tatang Farhanul, Dede Yusuf Macan Efendi-Lex Laksamana, Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, dan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki.

(P008)