Jakarta (ANTARA) - Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meneken dokumen komitmen kerja sama (LoI) untuk memperkuat kemitraan bidang survei dan pemetaan dasar laut.

Upacara penandatanganan itu disaksikan Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri pada Peringatan Hari Hidrografi Dunia Ke-102 di Balai Samudera, Jakarta, Rabu.

“Syukur Alhamdulilah bahwa kesadaran akan Indonesia unggul sebagai bangsa bahari semakin meningkat. Jadi, kerja sama antara Badan Riset Inovasi Nasional dengan Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL menjadi bukti,” kata Megawati saat memberi arahan pada rangkaian acara Peringatan Hari Hidrografi Dunia Ke-102.

Dalam pidatonya, Megawati, yang juga menerima brevet kehormatan dari Pushidrosal menekankan pentingnya hidrografi dan oseanografi dalam mengelola perairan Indonesia.

Terkait itu, Megawati menyampaikan BRIN dapat memperkuat kerja pemetaan dasar laut Pushidrosal melalui perangkat peneliti dan teknologi survei.

“Saya percaya bahwa melalui riset, inovasi, dan kerja sama dengan seluruh stakeholders di dalam menggali semua potensi kelautan Indonesia akan mempercepat jalan kemakmuran Indonesia,” kata Megawati.

Ketua Dewan Pengarah BRIN sekaligus Presiden Ke-5 RI itu menjelaskan penting memperbanyak survei dan riset terhadap laut Indonesia.

Baca juga: Laksdya Nurhidayat: Kapal baru Pushidrosal dilengkapi teknologi Jerman
Baca juga: Danpushidrosal: Megawati sangat layak terima brevet penghargaan


“Laut ini menghadapi banyak ancaman baik dari strategi militer dan perubahan iklim dunia. Akibat global warming (pemanasan global) menjadikan perhatian terhadap hidro-oseanografi menjadi semakin penting,” kata Megawati.

Dalam rangkaian acara yang sama, Wakil Kepala Staf TNI AL (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono menyampaikan data-data hidrografi punya peranan penting untuk memastikan keberhasilan operasi.

“Data hidrografi yang berkualitas memegang peranan penting untuk memastikan keberhasilan berbagai operasi Angkatan Laut. Informasi yang akurat sangat penting untuk menjamin keamanan dan efisiensi aktivitas maritim,” kata Wakasal.

Kemudian, Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat menyampaikan Pushidrosal dan BRIN sejauh ini telah berkolaborasi dalam survei-survei dasar laut.

“Tadi sudah disampaikan mereka (BRIN). Mereka tidak punya kru, tetapi punya kapal. Saya sampaikan saya (Pushidrosal) punya kru, tetapi kapalnya cuma dua sehingga kita bisa kolaborasikan,” kata Laksdya Nurhidayat.

Setidaknya saat ini ada lima kapal riset yang bernaung di bawah BRIN, yaitu Kapal Riset (KR) Baruna Jaya I, KR Baruna Jaya II, KR Baruna Jaya III, KR Baruna Jaya IV, dan KR Baruna Jaya VIII.

Sementara itu, Pushidrosal saat ini diperkuat dua kapal survei, yaitu Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Rigel-933 dan KRI Spica-934. Keduanya dibuat di galangan kapal OCEA Dossier di Les Sables d’Olonne, Prancis, pada 2015.

“Kami berusaha untuk melaksanakan ini dengan baik. Ada dua kapal kami yang baru (KRI Rigel dan KRI Spica), dua-duanya berangkat. Mereka istirahat cuma 1 bulan di darat, di Jakarta, kemudian berangkat 2 bulan lagi, nanti istirahat lagi. Demikian, karena kapal kami terbatas,” kata Laksdya Nurhidayat.