Program PENa merupakan program pemberdayaan penerima manfaat yang berfokus pada pemberdayaan ibu rumah tangga dari keluarga prasejahtera melalui pelatihan yang mendukung wirausaha di bidang makanan, minuman, jasa dan perdagangan, sembako, dan lain sebagainya.
Hingga saat ini, 72 persen penerima PENa adalah perempuan, dengan lokasi usaha sebagian besar ada di rumah.
Don menegaskan bahwa permasalahan kemiskinan ekstrem ini tidak bisa hanya diselesaikan dengan bantuan sosial (bansos), untuk itu dia memastikan agar seluruh KPM yang akan diluluskan ini tidak akan kembali lagi menjadi penerima bansos.
"Memang belum semua bisa lulus, tetapi kita harus pastikan benar-benar tidak akan kembali lagi menjadi penerima bansos, karena kami tidak hanya fokus pada yang sudah punya usaha, tetapi yang belum punya usaha pun kita dorong," katanya.
Don mengatakan, akan ada pelatihan bagi para desainer muda untuk membuat packaging dan brand, agar para KPM yang sudah lulus bisa bersaing di dunia digital.
Ia menjelaskan, ada total suntikan dana sebesar Rp 49 miliar untuk program pengentasan kemiskinan lewat PENA, sedangkan Rp 9 miliar untuk kewirausahaan. Terkait dana ini, Kemensos secara rutin terus melakukan evaluasi.
"Kita terus dampingi selama enam bulan, setelah enam bulan, kita akan evaluasi, dan bulan Juli nanti akan kita lakukan graduasi KPM yang ada di Kemensos," ucapnya.
Don berharap program ini dapat terus berjalan dan berkelanjutan, serta para KPM dapat memanfaatkannya dengan baik.
Baca juga: Mensos luncurkan PENA TV agar KPM belajar dan jeli bidik peluang usaha