Kentfield, California/Beijing (ANTARA) - China menyebut pernyataan Presiden AS Joe Biden yang menuding Presiden Xi Jinping seorang diktator, adalah provokatif dan tidak masuk akal.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan, komentar Biden telah melanggar fakta, protokol diplomatik, dan martabat politik Beijing.

"Itu adalah provokasi politik terbuka," kata Mao dalam konferensi pers, Rabu.

Pernyataan Biden tersebut disampaikan pada acara penggalangan dana di California, sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengunjungi China untuk meredakan ketegangan antara kedua negara.

Blinken dan Xi pada Senin (19/6) sepakat meredakan persaingan antara Washington dan Beijing agar tidak mengarah kepada konflik yang lebih besar, tapi tidak ada terobosan besar dalam kunjungan tersebut.

Kedua pihak sepakat melanjutkan kerja sama diplomatik dengan memperbanyak kunjungan pejabat tinggi AS dalam beberapa pekan atau bulan mendatang.

Biden sendiri mengatakan pada Senin bahwa dia yakin hubungan kedua negara sudah berada dalam jalur yang benar dan kunjungan Blinken memberikan arah yang lebih baik.

Xi menjadi pemimpin terkuat China sejak Mao Zedong, setelah dia mengamankan masa jabatan ketiga sebagai presiden pada Maret lalu serta sebagai kepala Partai Komunis pada Oktober 2022.

Sumber: Reuters
Baca juga: Biden sebut Presiden China Xi Jinping diktator
Baca juga: Biden nyatakan hubungan AS-China sudah di jalur yang benar
Baca juga: PBB sambut kesepakatan antara AS dengan China stabilkan hubungan