Beirut (ANTARA News) - Sejumlah roket menghantam distrik timur Aleppo, kota terbesar di Suriah, pada Jumat dan menewaskan sedikitnya 29 orang, lapor aktivis setempat.

"Ada juga keluarga yang terkubur dalam reruntuhan," kata seorang aktivis bernama Baraa al-Youssef, yang melaporkan melalui Skype setelah melihat lokasi kejadian di Ard al-Hamra.

"Peristiwa itu belum dapat diketahui seperti apa, jarak pandang masih terbatas sejauh ini," kata Youssef dikutip Reuters.

Rekaman video yang diposkan oleh beberapa aktivis menunjukkan sebuah bangunan yang terbakar serta sejumlah orang yang membantu korban yang terluka untuk dilarikan ke rumah sakit. Sulit untuk memperkirakan sejauh apa kerusakan yang ditimbulkan berdasarkan rekaman yang diambil pada malam hari itu tetapi puing-puing bangunan tampak jelas terlihat di jalanan.

Rami Abdulrahman dari Kelompok Pemantau Hak Asasi Manusia Inggris yang berbasis di Suriah mengatakan tiga ledakan mengguncang Aleppo dan dia melaporkan bahwa sedikitnya 29 orang tewas akibat peristiwa itu. Sebanyak 150 orang lain terluka, katanya, yang juga memperkirakan jumlah korban bisa bertambah.

Youssef mengatakan 30 rumah hancur oleh sebuah roket.

Pada Selasa sejumlah aktivis mengatakan sedikitnya 20 orang tewas ketika sebuah rudal berukuran besar yang mirip dengan rudal Scuds buatan Rusia mengantam distrik Jabal Badro yang dikuasai pihak pemberontak.

(P012/M014)