Konflik Rusia Ukraina
Jerman desak China pakai pengaruhnya tekan Rusia akhiri perang Ukraina
21 Juni 2023 12:49 WIB
Kanselir Jerman Olaf Scholz pada acara pembukaan Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2023 yang diselenggarakan di Hall 2 Hannover Fairground, Hannover, Jerman, pada Senin, (17/4/2023). ANTARA/HO-Sekretariat Presiden-Muchlis Jr/pri.
Berlin (ANTARA) - Kanselir Jerman Olaf Scholz mendesak China agar menggunakan pengaruhnya terhadap Rusia demi mengakhiri perang di Ukraina.
"Saya sekali lagi memohon pemerintah China agar mendesak lagi Rusia dalam perang ini. Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, China memikul tugas yang sangat penting di sini," kata Scholz dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri China Li Qiang di Berlin, Selasa (20/6).
Scholz juga mengingatkan China agar tidak mengirimkan senjata ke Rusia.
"Penting bagi China untuk tidak mengirimkan senjata kepada agresor Rusia," kata dia.
Scholz juga berterima kasih kepada China yang sudah menyerukan agar tidak boleh ada yang mengancam menyebarkan senjata nuklir dalam konflik Rusia dan Ukraina.
Pertemuan di Berlin adalah ketujuh kalinya Jerman dan China mengadakan konsultasi pemerintah tingkat tinggi.
Li yang menjabat perdana menteri sejak Maret lalu juga bertemu dengan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier pada Senin (19/6).
Baca juga: Bank Dunia tambah bantuan untuk pemulihan Ukraina
Baca juga: PBB sebut ekspor lewat kesepakatan Laut Hitam menurun tajam
Sumber: Anadolu
"Saya sekali lagi memohon pemerintah China agar mendesak lagi Rusia dalam perang ini. Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, China memikul tugas yang sangat penting di sini," kata Scholz dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri China Li Qiang di Berlin, Selasa (20/6).
Scholz juga mengingatkan China agar tidak mengirimkan senjata ke Rusia.
"Penting bagi China untuk tidak mengirimkan senjata kepada agresor Rusia," kata dia.
Scholz juga berterima kasih kepada China yang sudah menyerukan agar tidak boleh ada yang mengancam menyebarkan senjata nuklir dalam konflik Rusia dan Ukraina.
Pertemuan di Berlin adalah ketujuh kalinya Jerman dan China mengadakan konsultasi pemerintah tingkat tinggi.
Li yang menjabat perdana menteri sejak Maret lalu juga bertemu dengan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier pada Senin (19/6).
Baca juga: Bank Dunia tambah bantuan untuk pemulihan Ukraina
Baca juga: PBB sebut ekspor lewat kesepakatan Laut Hitam menurun tajam
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023
Tags: