Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno berpendapat buku yang menceritakan cerita rakyat Mandalika ini bisa memperkenalkan Mandalika dan nilai-nilai kearifan lokal setempat ke pasar internasional.
Baca juga: Menparekraf minta InJourney kaji soal rencana penghapusan WSBK
Sebanyak 17 tokoh adat di wilayah Mandalika berpartisipasi menyusun buku ini. Mereka memori kolektif masyarakat setempat dalam menggali riwayat dan menapaktilasi keberadaan Mandalika.
"Saya berharap masyarakat akan lebih memahami pentingnya menjaga kebudayaan dan identitas kita sebagai bangsa," kata Sandiaga.
Baca juga: KSP: Sirkuit Mandalika investasi jangka panjang bagi Indonesia-sentris
"Jadi start from the book kemudian bisa menjadi film, lagu, dan masih banyak lagi," kata Amin.
Dia juga mengapresiasi Kemenparekraf yang telah memberikan kesempatan bagi para penulis dari Sasak untuk menghasilkan suatu karya yang dipasarkan di market nasional.