Jakarta (ANTARA News) - Dana promosi pariwisata dalam negeri mengalami penurunan sekitar 20 persen atau hanya Rp57,7 miliar, dari dana tahun lalu Rp72 miliar.

Meskipun terdapat penurunan yang signifikan, Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) M. Faried mengaku hal itu bukanlah persoalan yang besar sepanjang bisa disikapi dengan penerapan strategi yang tepat.

"Tidak peduli berapapun anggaran, asal strategi tepat maka pemasaran akan tetap efektif," ujarnya, di Jakarta, Jumat.

Pengurangan anggaran akan disikapi dengan implementasi strategi pemasaran "low budget high impact".

Faried mengaku berencana mengoptimalkan promosi melalui media dan membidik komunitas-komunitas strategis untuk memobilisasi wisatawan nusantara (wisnus).

"Kita akan berhemat itu jelas, dan yang pasti kita akan merangkul media untuk mengoptimalkan promosi," tuturnya.

Pada tahun 2012 terjadi peningkatan pengeluaran wisnus yakni Rp171,50 triliun atau naik 9,31 persen dibandingkan 2011 yang sebesar Rp156,89 triliun.
(H016)