Tokyo (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo menawarkan Hokkaido University kerja sama untuk pemetaan zoonosis --penyakit pada binatang yang ditularkan kepada manusia-- di Indonesia.

Wakil Duta Besar RI untuk Jepang John Tjahjanto Boestami pada Selasa di Tokyo menilai penawaran kerja sama tersebut penting sebab potensi bahaya zoonosis dapat menjadi pandemi di masa depan.

“Pemerintah Indonesia sangat memandang penting peningkatan sumber daya manusia dalam bidang kesehatan dan mitigasi pandemi akibat zoonosis di masa depan,” kata John.

Dalam upaya mengatasi risiko tersebut, KBRI Tokyo mengusulkan kerja sama antara Hokkaido University dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pertanian Indonesia untuk meningkatkan pemahaman dan penanganan terhadap zoonosis.

Melalui tawaran kerja sama tersebut, dia berharap dapat dibangun sistem pemantauan dan deteksi dini yang efektif serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Indonesia dalam bidang kesehatan.

Sebelumnya, Delegasi KBRI Tokyo yang dimpimpin John Boestami, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Yusli Wardiatno dan Atase Pertanian Muhammad Muharram Hidayat, pada Senin (19/6) melakukan kunjungan ke Hokkaido University di Jepang.

Baca juga: Indonesia pimpin ASEAN implementasikan One Health cegah wabah zoonosis

Selama kunjungan tersebut, delegasi KBRI Tokyo disambut oleh Direktur International Institute for Zoonosis Control Prof. Ayato Takada, yang didampingi oleh Kepala Divisi Patologi Molekular Dr. Michihito Sasaki, serta Direktur Institute for Vaccine Research and Development (HU-IVReD) Prof. Hirofumi Sawa.

Prof. Sawa memaparkan tentang hasil riset yang sudah dilakukan melalui kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor tentang berbagai jenis virus yang ditemukan di beberapa jenis hewan di Indonesia

Rombongan KBRI Tokyo juga meninjau fasilitas laboratorium di Hokkaido University yang memiliki laboratorium Biosafety Level-2 (BSL-2) dan Biosafety Level-3 (BSL-3) sebagai pusat penelitian dan pengembangan bidang kesehatan.

BSL-2 (Biosafety Level 2) dan BSL-3 (Biosafety Level 3) adalah standar keamanan laboratorium yang mengacu pada tingkat risiko dan tindakan pencegahan yang diperlukan dalam penanganan bahan biologi yang berpotensi berbahaya.

Kunjungan delegasi KBRI Tokyo ke Hokkaido University itu diharapkan dapat memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Jepang dalam penanganan zoonosis dan peningkatan sumber daya manusia di bidang kesehatan.

Kedua belah pihak berkomitmen untuk melanjutkan dialog dan merumuskan rencana kerja sama yang konkret untuk mengatasi tantangan kesehatan global.

Baca juga: Menko PMK: Kolaborasi lintas sektor kunci utama pencegahan zoonosis

Baca juga: Mengenal Penyakit X yang sedang dibicarakan ilmuwan