Malang, Jatim (ANTARA) - Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, Selasa (20/6) mengukuhkan dua profesor baru dalam bidang ilmu berbeda, yakni Prof. Dr. Abdullah Said dan Prof. Ananda Sabil Hussein, S.E., M.Com., Ph.D.

Prof. Abdullah Said dikukuhkan sebagai profesor Bidang Ilmu Perencanaan Pembangunan pada Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), sedangkan Prof. Ananda Sabil Husein sebagai profesor dalam Bidang Ilmu Manajemen Pemasaran pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Kedua profesor tersebut dikukuhkan di Gedung Samantha Krida kampus UB, Malang, Selasa. Prof. Abdullah Said merupakan profesor ke-314 dan Prof. Ananda Sabil adalah profesor ke-315 sekaligus profesor termuda UB yang dikukuhkan pada usia 40 tahun.

Dalam pidato ilmiah pengukuhannya yang berjudul "Model Perencanaan Pembangunan Berbasis Pertukaran Ekonomi dan Sosial guna Meningkatkan Kesadaran Partisipasi Masyarakat", Abdullah Said menyampaikan perencanaan pembangunan yang umumnya ada saat ini adalah procedural planning.

"Dari studi yang kami lakukan, procedural planning lebih bergantung kepada aspek administratif, dimana perencana yang lebih pragmatis akan cepat untuk menyesuaikan, karena mereka lebih condong pada gaya perencanaan tersebut," katanya.

Sedangkan perencanaan pembangunan theory in planning atau substantive planning akan lebih dekat dengan penawaran untuk memecahkan persoalan sosial ekonomi yang ada di masyarakat dan menjadi fokus yang sebenarnya dalam perencanaan, sehingga substantive planning menciptakan fleksibilitas dari hasil perencanaan yang telah dibuat.

Menurut dia, Model Perencanaan Pembangunan Berbasis Pertukaran Ekonomi Dan Sosial” merupakan model perencanaan yang efektif, yakni gabungan dari perencanaan prosedural serta substantif yang dilakukan secara bersama-sama dan didukung oleh partisipasi dari masyarakat sebagai objek dari perencanaan pembangunan.

”Keunggulan dari model yang saya buat dapat mengetahui nilai yang dipertukarkan oleh masyarakat dalam melakukan partisipasi pada perencanaan pembangunan, sehingga program yang dihasilkan dari proses perencanaan lebih tepat sasaran serta berdampak nyata bagi masyarakat,” katanya.

Ia mengatakan model ini juga berfokus pada nilai-nilai sosial dan ekonomi masyarakat yang merupakan objek dari pembangunan. Selain itu, model ini juga mampu memberikan pilihan bentuk-bentuk partisipasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat berdasarkan keenam prinsip dalam social exchange theory.

Sementara itu, Ananda Sabil Hussein dalam pidato ilmiah pengukuhan mengangkat judul "Experiential Relationship Quality Plus (ExRQ+) Model sebagai Strategi Peningkatan Loyalitas Wisatawan menuju Tujuan Wisata Berkelanjutan".

Berdasarkan kajian-kajian pada bidang pemasaran umum dan pemasaran pariwisata, terlihat bahwa konsep kualitas hubungan merupakan konsep penting yang dapat digunakan oleh para pemasar, khususnya pemasar pariwisata untuk mampu menciptakan sebuah hubungan jangka panjang dengan wisatawan.

Kajian-kajian tersebut telah membuktikan bahwa menciptakan kepercayaan dan kepuasan sebagai komponen penting dari kualitas hubungan mutlak dilakukan oleh pemasar.

Dari hasil penelitiannya, Ananda Sabil merumuskan sebuah konsep untuk menerangkan proses terbentuknya loyalitas wisatawan terhadap sebuah tujuan wisata yang diberi nama Experiential Relationship Quality Plus (ExRQ+) Model.

Sebagai konsep yang dibangun untuk menyempurnakan konsep kualitas hubungan, konsep ExRQ+ Model memberikan beberapa kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pemasaran.

“Model ini merupakan sebuah model konseptual yang komprehensif. model ini mengintegrasikan kualitas hubungan yang banyak dikaji oleh peneliti-peneliti sebelumnya dengan experience--engagement model yang saya kembangkan pada penelitian-penelitian saya sebelumnya,” katanya.

Konsep ini juga menjelaskan bagaimana sebuah interaksi di antara konsumen yang dalam hal ini adalah wisatawan akan menghasilkan evaluasi dalam bentuk kepercayaan dan kepuasan yang pada akhirnya akan menciptakan sebuah keterlibatan emosional dan sebuah hubungan jangka panjang.

Baca juga: Universitas Brawijaya tambah empat guru besar baru

Baca juga: Universitas Brawijaya tambah dua guru besar

Baca juga: Universitas Brawijaya kukuhkan dua profesor

Baca juga: Universitas Brawijaya tambah dua profesor sekaligus