Jakarta (ANTARA) - Kementerian industri Jepang mengumumkan bahwa mereka akan memberikan subsidi sebesar 117,8 miliar yen (sekitar Rp12,4 triliun) kepada Toyota Motor Corp. untuk berinvestasi dalam teknologi baterai mobil listrik canggih di negara itu.

Langkah itu diambil karena pemerintah bertujuan untuk memastikan keamanan ekonomi dengan mempromosikan produksi dalam negeri untuk teknologi kunci seperti baterai dan semikonduktor, seperti disiarkan Kyodo, Jumat (16/6).

Dukungan pemerintah Jepang tersebut merupakan bagian dari alokasi dana sebesar 127,6 miliar yen yang akan diberikan kepada total tujuh proyek pengembangan dan investasi dalam suku cadang dan material baterai, termasuk juga produsen baterai, kata kementerian tersebut.

Baca juga: Honda dan POSCO bersama-sama kembangkan baterai listrik

Keputusan itu mengikuti kebijakan pada bulan April, pemerintah Jepang memberikan subsidi sekitar 160 miliar yen untuk proyek manufaktur baterai mobil listrik oleh Honda Motor Co. dan GS Yuasa Corp.

"Saya berharap investasi dalam skala besar oleh Toyota dan yang lainnya akan secara signifikan memperkuat rantai pasokan baterai negara kita" kata Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Yasutoshi Nishimura.

Pemerintah Jepang mengalokasikan dana sebesar 331,6 miliar yen dalam anggaran tambahan untuk tahun fiskal 2022 guna memperkuat dukungan terhadap investasi dan pengembangan baterai, serta suku cadang dan material baterai.

Toyota berencana untuk memperluas jajaran kendaraan listriknya dengan meluncurkan 10 model baru dan menjual 1,5 juta mobil listrik setiap tahunnya pada tahun 2026.

Kementerian tersebut juga mengumumkan bahwa mereka akan memberikan subsidi sebesar 55 miliar yen untuk delapan proyek yang melibatkan semikonduktor dan suku cadang serta material terkait.

Baca juga: NYT: Eropa resah soal subsidi pabrik mobil listrik dan baterai AS

Baca juga: Jepang tetapkan cip, baterai sebagai bahan penting strategis

Baca juga: Samsung SDI - GM akan bangun pabrik baterai EV di Indiana