BNPB sebut tren kejadian bencana Aceh mulai bergeser ke karhutla
20 Juni 2023 02:07 WIB
Tangkapan layar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing: Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (19/6/2023). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memaparkan bahwa tren kejadian bencana di Provinsi Aceh mulai bergeser dari banjir menjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan meski tidak memiliki lahan gambut yang luas, Aceh merupakan wilayah yang rawan karhutla.
“Karena memang hari tanpa hujan di Aceh cukup panjang, dan hutan-hutan yang ada di Aceh pada posisi kering sehingga sedikit saja terpercik, apakah itu puntung rokok ataupun kondisi-kondisi yang dipengaruhi oleh faktor manusia pada umumnya, sangat gampang memicu kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya dalam pemaparan secara daring di acara Disaster Briefing diikuti di Jakarta, Senin (19/6).
Baca juga: BNPB pantau tinggi muka air tanah gambut untuk atasi karhutla
Ia memaparkan bahwa faktanya, Aceh bukan termasuk provinsi prioritas, karena secara historis daerah yang rawan karhutla dengan proporsi lahan gambut yang tidak cukup besar.
Wilayah dengan dominan gambut, yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
"Meskipun Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur juga dominan lahan gambut, tetapi di beberapa hari ke belakang masih cukup dominan hujan sehingga kejadian-kejadian karhutla tidak signifikan," ujar Abdul.
BNPB mencatat bencana di Indonesia terjadi 1.759 kali. Karhutla mulai mendominasi sebanyak 144 kali, meskipun secara umum ini masih didominasi oleh banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor karena masih dalam akhir periode La Nina di awal 2023.
"Sejak awal Mei, proporsi kejadian banjir sudah mulai imbang dengan karhutla yang mendominasi ini sebanyak kali, banjir yang cuma tiga kali dan cuaca ekstrem puting beliung yang saat ini sudah terjadi sembilan kali, yang diiringi hujan dan tidak ada hujan sama sekali," katanya.
Baca juga: BNPB minta KLHK tindak tegas dan beri sanksi pelaku pembakaran hutan
Baca juga: BPBD Kalsel tunggu 10 helikopter dari BNPB atasi karhutla
Baca juga: Kepala BNPB imbau Pemda bentuk satgas khusus waspada dampak El-Nino
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan meski tidak memiliki lahan gambut yang luas, Aceh merupakan wilayah yang rawan karhutla.
“Karena memang hari tanpa hujan di Aceh cukup panjang, dan hutan-hutan yang ada di Aceh pada posisi kering sehingga sedikit saja terpercik, apakah itu puntung rokok ataupun kondisi-kondisi yang dipengaruhi oleh faktor manusia pada umumnya, sangat gampang memicu kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya dalam pemaparan secara daring di acara Disaster Briefing diikuti di Jakarta, Senin (19/6).
Baca juga: BNPB pantau tinggi muka air tanah gambut untuk atasi karhutla
Ia memaparkan bahwa faktanya, Aceh bukan termasuk provinsi prioritas, karena secara historis daerah yang rawan karhutla dengan proporsi lahan gambut yang tidak cukup besar.
Wilayah dengan dominan gambut, yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
"Meskipun Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur juga dominan lahan gambut, tetapi di beberapa hari ke belakang masih cukup dominan hujan sehingga kejadian-kejadian karhutla tidak signifikan," ujar Abdul.
BNPB mencatat bencana di Indonesia terjadi 1.759 kali. Karhutla mulai mendominasi sebanyak 144 kali, meskipun secara umum ini masih didominasi oleh banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor karena masih dalam akhir periode La Nina di awal 2023.
"Sejak awal Mei, proporsi kejadian banjir sudah mulai imbang dengan karhutla yang mendominasi ini sebanyak kali, banjir yang cuma tiga kali dan cuaca ekstrem puting beliung yang saat ini sudah terjadi sembilan kali, yang diiringi hujan dan tidak ada hujan sama sekali," katanya.
Baca juga: BNPB minta KLHK tindak tegas dan beri sanksi pelaku pembakaran hutan
Baca juga: BPBD Kalsel tunggu 10 helikopter dari BNPB atasi karhutla
Baca juga: Kepala BNPB imbau Pemda bentuk satgas khusus waspada dampak El-Nino
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023
Tags: