Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) Mesha Rizal Sini mengatakan akan melakukan sejumlah ekspansi pada 2023, antara lain dengan mengembangkan produk berbasis genetics atau genomics, medical check up, dan menambah layanan digital laboratorium.

"Pada 2023 kami akan memfokuskan pada peningkatan layanan serta produk-produk yang berbasis pada pemeriksaan genomics dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan pangsa pasar perseroan," katanya dalam paparan publik, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Senin.

Sampai 31 Desember 2022, DGNS memperoleh Laba Tahun Berjalan untuk Tahun Buku 2022 sebesar Rp12,66 miliar yang akan digunakan untuk melakukan ekspansi pada 2023 sehingga perseroan memutuskan untuk tidak membagi dividen.

Ekspansi tersebut akan dilakukan antara lain dengan membangun laboratorium Central dan kantor pusat perseroan senilai Rp25 miliar yang akan didanai oleh kas internal dan utang perbankan.

DNGS juga akan membangun outlet dan memenuhi kebutuhan perseroan terhadap alat-alat teknologi dengan nilai Rp7,46 miliar.

Dalam semangat untuk memperkuat produk layanan di bidang genomics, di tahun 2023 DGNS telah melakukan penyertaan saham pada start up bioteknologi di Singapura, Asa Ren Pte Ltd, dengan berinvestasi sebesar 300.000 dolar AS atau setara dengan Rp4,5 miliar.

Di samping itu, perseroan juga akan melakukan pembayaran investasi untuk memperkuat produk layanan di bidang genomics kepada Asa Ren Pte Ltd, sebuah start up bioteknologi di Singapura, senilai Rp4,5 miliar.

"Dimana dengan besarnya kebutuhan belanja modal perseroan, maka RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) tidak membagi dividen atas laba bersih perseroan pada tahun buku 2022," katanya pula.

Ia mengatakan tahun 2022 masih menyisakan cukup banyak tantangan bagi dunia bisnis, tidak terkecuali bagi DGNS yang menjalankan kegiatan usaha di bidang industri kesehatan dimana kasus COVID-19 yang melandai mengakibatkan pertumbuhan sektor jasa kesehatan ikut menurun.

Pada 2022, DGNS membukukan pendapatan sebesar Rp192,88 miliar, turun 36 persen dibandingkan dengan Rp302,18 miliar pada 2022, sementara laba bersih DGNS sepanjang 2022 tercatat senilai Rp12,66 miliar.

"Tak kalah menarik, di tengah lesunya industri sektor kesehatan, jumlah pemeriksaan kami meningkat 5 persen secara tahunan menjadi 806.253 pemeriksaan pada 2022 dari 766.162 pemeriksaan di tahun 2021. Pemeriksaan genomics kami juga meningkat signifikan sebesar 23% pada 2022," kata Mesha pula.
Baca juga: Penyedia layanan laboratorium Diagnos resmi melantai di bursa