Produsen kayu olahan kembangkan wisata lingkungan di Jawa Tengah
19 Juni 2023 18:16 WIB
Peresmian destinasi ekowisata di kawasan Agrowisata Kuncen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (16/6/2023). ANTARA/HO-Sampoerna Kayu
Jakarta (ANTARA) - Produsen kayu olahan PT Sumber Graha Sejahtera (Sampoerna Kayoe) mengembangkan objek wisata lingkungan atau ekowisata (ecotourism) di kawasan Agrowisata Kuncen, Desa Polobogo Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Direktur Komersial Sampoerna Kayoe Edward Tombokan mengatakan, langkah tersebut merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi petani lokal, dan melestarikan lingkungan.
"Kami berharap program ekowisata ini akan bermanfaat untuk aspek konservasi, pemberdayaan, dan pendidikan lingkungan," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Pengembangan ekosiwata di Kabupaten Semarang, katanya lagi, merupakan yang kedua setelah di Kecamatan Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo, Jambi yang diresmikan pada 7 Juni 2023.
Sedangkan objek wisata lingkungan di kawasan Agrowisata Kuncen, Kabupaten Semarang diresmikan pada 16 Juni 2023.
Selain pembangunan objek wisata ramah lingkungan, juga dilakukan pembagian berbagai jenis bibit tanaman Multipurpose Tree Species (MPTS) seperti suren, avokad, dan pinus sebanyak 750 bibit. Tujuan dari pembagian bibit ini adalah untuk mendukung penanaman pohon yang beragam dan berguna.
Kemudian alat-alat pertanian seperti alat potong rumput dan sprayer elektrik sebanyak 7 set kepada kelompok tani hutan rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan penerapan pengelolaan hutan secara lestari di area bernilai konservasi tinggi.
"Untuk ke depannya semoga ekowisata dan program bantuan ini dapat menjadi inspirasi berkelanjutan, magnet wisata alam yang baru bagi masyarakat sekitar, dan digunakan sebaik mungkin untuk seluruh masyarakat Jawa Tengah," kata Edward Tombokan.
Baca juga: Pegiat lingkungan pungut sampah plastik di DAS Peusangan Aceh Tengah
Baca juga: Menparekraf: Konservasi lingkungan jadi daya tarik baru pariwisata
Direktur Komersial Sampoerna Kayoe Edward Tombokan mengatakan, langkah tersebut merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi petani lokal, dan melestarikan lingkungan.
"Kami berharap program ekowisata ini akan bermanfaat untuk aspek konservasi, pemberdayaan, dan pendidikan lingkungan," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Pengembangan ekosiwata di Kabupaten Semarang, katanya lagi, merupakan yang kedua setelah di Kecamatan Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo, Jambi yang diresmikan pada 7 Juni 2023.
Sedangkan objek wisata lingkungan di kawasan Agrowisata Kuncen, Kabupaten Semarang diresmikan pada 16 Juni 2023.
Selain pembangunan objek wisata ramah lingkungan, juga dilakukan pembagian berbagai jenis bibit tanaman Multipurpose Tree Species (MPTS) seperti suren, avokad, dan pinus sebanyak 750 bibit. Tujuan dari pembagian bibit ini adalah untuk mendukung penanaman pohon yang beragam dan berguna.
Kemudian alat-alat pertanian seperti alat potong rumput dan sprayer elektrik sebanyak 7 set kepada kelompok tani hutan rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan penerapan pengelolaan hutan secara lestari di area bernilai konservasi tinggi.
"Untuk ke depannya semoga ekowisata dan program bantuan ini dapat menjadi inspirasi berkelanjutan, magnet wisata alam yang baru bagi masyarakat sekitar, dan digunakan sebaik mungkin untuk seluruh masyarakat Jawa Tengah," kata Edward Tombokan.
Baca juga: Pegiat lingkungan pungut sampah plastik di DAS Peusangan Aceh Tengah
Baca juga: Menparekraf: Konservasi lingkungan jadi daya tarik baru pariwisata
Pewarta: Subagyo
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: