Bioskop Online lanjutkan "roadshow" film "Pesantren" ke Malang
19 Juni 2023 15:32 WIB
Bioskop Online mengadakan pemutaran spesial film "Pesantren" dan diskusi film di Malang Creative Center pada 18 Juni 2023. (ANTARA/HO-Bioskop Online)
Jakarta (ANTARA) - Setelah singgah di SMKN 12 Surabaya dan Ruang Halle Wisma Jerman Surabaya, platform streaming Bioskop Online melanjutkan roadshow film "Pesantren" di Jawa Timur ke Kota Malang.
Pada Minggu (18/6), Bioskop Online mengadakan pemutaran spesial film Pesantren dan diskusi film di Malang Creative Center. Secara virtual, acara tersebut menghadirkan Ajeng Parameswari selaku President of Bioskop Online (Visinema Group) dan Ustadz Diding selaku salah satu pemain film "Pesantren".
Ajeng Parameswari mengatakan, Bioskop Online berharap roadshow bertajuk "Belajar di Pesantren" itu bisa menjadi ruang temu untuk berdiskusi dan berbincang tentang film "Pesantren" yang sangat menginspirasi.
"Ada berbagai pandangan baru yang bisa kita ambil dari film ini, termasuk tentang ajaran bertoleransi beragama dan bagaimana ajaran-ajaran di dalam pondok itu menyejukkan. Apalagi film ini memang sudah banyak ditunggu, karena pencapaiannya yang luar biasa, sudah masuk ke festival film internasional," kata Ajeng, sebagaimana tertulis dalam keterangan resminya, Senin.
Selain itu, roadshow juga diharapkan dapat mempertemukan film "Pesantren" dengan penonton yang lebih luas lagi. Apalagi, Kota Malang dikenal memiliki cukup banyak pondok pesantren di Jawa Timur, termasuk Pondok Pesantren Miftahul Huda (PPMH) yang merupakan salah satu dari 10 pesantren tertua di Indonesia.
Film "Pesantren" merupakan sebuah dokumenter karya sutradara Shalahuddin Siregar yang menyoroti kehidupan di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Cirebon. Pondok pesantren ini terbilang unik karena dipimpin oleh seorang perempuan bernama Hj. Masriyah Amva.
Film tersebut juga mengungkap apa saja yang dipelajari para santri di pesantren seperti berpikir kritis, mendukung kesetaraan gender, dan menghargai keberagaman.
Penggambaran bahwa laki-laki juga bisa menjadi orang yang penuh perasaan, atau perempuan mampu menjadi pemimpin dan pengejar mimpi yang tangguh, membuat film ini berhasil menampilkan kehidupan di dalam pesantren dari sudut pandang berbeda.
Film "Pesantren" telah berhasil masuk ke dalam festival internasional, di antaranya kompetisi XXI Asiatica Film Festival 2020 dan terpilih di International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) 2019.
Saat ini, film Pesantren tayang terbatas di Bioskop Online hingga 30 Juni 2023.
Baca juga: Film "Pesantren" lakukan kunjungan penonton ke Surabaya
Baca juga: Film "Pesantren" kupas sisi lain kehidupan santri di pesantren
Baca juga: Film "Pesantren" tayang di Bioskop Online mulai 24 Mei
Pada Minggu (18/6), Bioskop Online mengadakan pemutaran spesial film Pesantren dan diskusi film di Malang Creative Center. Secara virtual, acara tersebut menghadirkan Ajeng Parameswari selaku President of Bioskop Online (Visinema Group) dan Ustadz Diding selaku salah satu pemain film "Pesantren".
Ajeng Parameswari mengatakan, Bioskop Online berharap roadshow bertajuk "Belajar di Pesantren" itu bisa menjadi ruang temu untuk berdiskusi dan berbincang tentang film "Pesantren" yang sangat menginspirasi.
"Ada berbagai pandangan baru yang bisa kita ambil dari film ini, termasuk tentang ajaran bertoleransi beragama dan bagaimana ajaran-ajaran di dalam pondok itu menyejukkan. Apalagi film ini memang sudah banyak ditunggu, karena pencapaiannya yang luar biasa, sudah masuk ke festival film internasional," kata Ajeng, sebagaimana tertulis dalam keterangan resminya, Senin.
Selain itu, roadshow juga diharapkan dapat mempertemukan film "Pesantren" dengan penonton yang lebih luas lagi. Apalagi, Kota Malang dikenal memiliki cukup banyak pondok pesantren di Jawa Timur, termasuk Pondok Pesantren Miftahul Huda (PPMH) yang merupakan salah satu dari 10 pesantren tertua di Indonesia.
Film "Pesantren" merupakan sebuah dokumenter karya sutradara Shalahuddin Siregar yang menyoroti kehidupan di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Cirebon. Pondok pesantren ini terbilang unik karena dipimpin oleh seorang perempuan bernama Hj. Masriyah Amva.
Film tersebut juga mengungkap apa saja yang dipelajari para santri di pesantren seperti berpikir kritis, mendukung kesetaraan gender, dan menghargai keberagaman.
Penggambaran bahwa laki-laki juga bisa menjadi orang yang penuh perasaan, atau perempuan mampu menjadi pemimpin dan pengejar mimpi yang tangguh, membuat film ini berhasil menampilkan kehidupan di dalam pesantren dari sudut pandang berbeda.
Film "Pesantren" telah berhasil masuk ke dalam festival internasional, di antaranya kompetisi XXI Asiatica Film Festival 2020 dan terpilih di International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) 2019.
Saat ini, film Pesantren tayang terbatas di Bioskop Online hingga 30 Juni 2023.
Baca juga: Film "Pesantren" lakukan kunjungan penonton ke Surabaya
Baca juga: Film "Pesantren" kupas sisi lain kehidupan santri di pesantren
Baca juga: Film "Pesantren" tayang di Bioskop Online mulai 24 Mei
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Tags: