Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menanami bambu untuk mereklamasi lahan bekas penambangan bijih timah, sehingga dapat meningkatkan ekonomi dan sosial masyarakat.

"Kami berharap penanaman bambu ini bisa menjadi program nasional untuk menghijaukan kembali lahan kritis," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Suganda Pandapotan Pasaribu, di Pangkalpinang, Senin.

Ia menyatakan penanaman bambu dalam mereklamasi lahan bekas tambang timah ini merupakan Program Yayasan Bambu Lingkungan Lestari Provinsi Kepulauan Babel, agar bekas-bekas tambang kembali hijau yang akan berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.

"Kami sangat mendukung program ini dan saya ingin bekas lubang-lubang tambang di Pulau Bangka ini bisa direklamasikan kembali," ujarnya.

Perwakilan Yayasan Bambu Lingkungan Lestari Babel Prof Elizabeth A Widjaja siap merealisasi penanaman bambu di lahan bekas penambangan bijih timah ini.

Menurut dia, program penanaman bambu ini sangat baik, mengingat kondisi bekas tambang yang semakin masif di Kepulauan Babel.

"Semoga ini bisa terealisasi dengan baik dan kita reklamasi lahan bekas tambang ini dengan bambu, tidak hanya bambu tetapi akan dicampur dengan tanaman lain,” ujarnya.

Ia menyatakan untuk mengoptimalkan reklamasi lahan bekas tambang dengan bambu ini, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kepulauan Babel dan pihak terkait lainnya.

"Dalam waktu dekat ini, kami akan bertemu dengan dinas terkait untuk merencanakan kembali secara keseluruhan terkait reklamasi tambang, baik secara ekonomi maupun sosial masyarakat di daerah ini," katanya pula.
Baca juga: Pemprov Babel apresiasi PT Timah bangun pusat penyelamatan satwa
Baca juga: PT Timah reklamasi 402,5 hektare bekas tambang di Babel tahun ini