Lemkapi: "Jumat Curhat" berdampak signifikan naikkan kepercayaan Polri
19 Juni 2023 13:42 WIB
Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Hermanto (duduk nomor 1 dari kanan) dan Direktur Eksekutif Lemkapi Dr Edi Hasibuan (berbaju biru lengan panjang) sedang mendengarkan keluhan warga saat Jumat Curhat di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (16/6/2023). ANTARA/HO-Lemkapi/aa.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan mengatakan, program "Jumat Curhat" berdampak signifikan terhadap peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
"Ini hasil survei kami menjelang HUT ke-77 Polri yang akan jatuh pada 1 Juli. 'Jumat Curhat' berdampak terbesar kenaikan kepercayaan Polri," kata Edi di Jakarta, Senin.
Survei Lemkapi yang dilaksanakan 25 Mei hingga 15 Juni 2023 di Indonesia melibatkan 1.000 responden berusia 17 tahun ke atas.
Menurut dia, kepercayaan masyarakat pada institusi Polri kini berada pada posisi 75,1 persen. Angka ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan 10 bulan lalu yang hanya 58 persen.
Baca juga: Lemkapi nilai Satgas TPPO Polri sudah bergerak cepat
Dia mengatakan, survei yang dilakukan mitra Lemkapi melalui bantuan jaringan mahasiswa di seluruh Indonesia menunjukkan sebagian besar responden suka dengan program "Jumat Curhat" Polri yang kini gencar dilakukan di seluruh polda.
Program ini selalu disukai dan ditunggu masyarakat. Responden berharap kebijakan Polri ini terus ditingkatkan.
"Sebab kini masyarakat merasakan semakin mudah menyampaikan segala unek-unek dan keluh kesah kepada Polri," katanya.
Pengajar di Universitas Bhayangkara Jakarta ini mengatakan, persoalan yang sampaikan Polri dalam "Jumat Curhat" tidak hanya soal keamanan dan ketertiban, namun juga masalah pekerjaan, pelayanan SIM, sengketa tanah dan pembangunan jalan turut disampaikan.
Baca juga: Pemecatan Irjen Teddy dinilai berikan rasa keadilan
Dia mengatakan, para kapolda, gubernur, wali kota, camat, lurah dan ketua RW kerap hadir ketika digelar "Jumat Curhat".
Selain "Jumat Curhat", Edi mengatakan, ada beberapa alasan Polri semakin mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Publik menilai penanganan kasus pembunuhan oleh jenderal Polri, Ferdy Sambo, kasus narkoba yang melibatkan mantan Kapolda Sumbar Teddy Minahasa dan kasus penganiayaan yang melibatkan perwira menengah Achiruddin Hasibuan berjalan sangat transparan dan berbasis investigasi ilmiah (scientific crime investigation).
Edi mengatakan, keberhasilan pengamanan agenda G20 di Labuhan Bajo, KTT ASEAN di Bali dan Lebaran 2023 ikut andil kenaikan kepercayaan Polri.
Baca juga: Lemkapi nilai Polisi RW dekatkan Polri dengan masyarakat
Selain itu, kata dia, kebijakan kapolri yang kini menerapkan pelayanan berbasis elektronik dan penyelesaian perkara melalui keadilan restoratif turut menyumbang kepercayaan Polri.
Namun, dalam survei itu, Lemkapi juga menemukan ada 14,5 persen responden belum sepenuhnya percaya pada kinerja Polri.
Responden kelompok ini beralasan masih ada oknum menyimpang dan menyalahgunakan kewenangan antara lain penyimpangan penerimaan polisi di Polda Jateng dan gaya hidup.
Baca juga: Lemkapi minta pengawasan tilang manual ditingkatkan
Ada pula responden yang berpendapat bahwa kepercayaan Polri diyakini semakin baik apabila proses hukum di Polres dan Polda dibenahi dan pengawasannya ditingkatkan.
Selain itu, ada 10,4 responden tidak memberikan komentar apapun dengan alasan masih melihat perkembangan kinerja Polri ke depan.
"Semoga hasil survei kinerja Polri ini bisa menjadi masukan untuk Polri agar semakin dipercaya masyarakat," kata Edi.
"Ini hasil survei kami menjelang HUT ke-77 Polri yang akan jatuh pada 1 Juli. 'Jumat Curhat' berdampak terbesar kenaikan kepercayaan Polri," kata Edi di Jakarta, Senin.
Survei Lemkapi yang dilaksanakan 25 Mei hingga 15 Juni 2023 di Indonesia melibatkan 1.000 responden berusia 17 tahun ke atas.
Menurut dia, kepercayaan masyarakat pada institusi Polri kini berada pada posisi 75,1 persen. Angka ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan 10 bulan lalu yang hanya 58 persen.
Baca juga: Lemkapi nilai Satgas TPPO Polri sudah bergerak cepat
Dia mengatakan, survei yang dilakukan mitra Lemkapi melalui bantuan jaringan mahasiswa di seluruh Indonesia menunjukkan sebagian besar responden suka dengan program "Jumat Curhat" Polri yang kini gencar dilakukan di seluruh polda.
Program ini selalu disukai dan ditunggu masyarakat. Responden berharap kebijakan Polri ini terus ditingkatkan.
"Sebab kini masyarakat merasakan semakin mudah menyampaikan segala unek-unek dan keluh kesah kepada Polri," katanya.
Pengajar di Universitas Bhayangkara Jakarta ini mengatakan, persoalan yang sampaikan Polri dalam "Jumat Curhat" tidak hanya soal keamanan dan ketertiban, namun juga masalah pekerjaan, pelayanan SIM, sengketa tanah dan pembangunan jalan turut disampaikan.
Baca juga: Pemecatan Irjen Teddy dinilai berikan rasa keadilan
Dia mengatakan, para kapolda, gubernur, wali kota, camat, lurah dan ketua RW kerap hadir ketika digelar "Jumat Curhat".
Selain "Jumat Curhat", Edi mengatakan, ada beberapa alasan Polri semakin mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Publik menilai penanganan kasus pembunuhan oleh jenderal Polri, Ferdy Sambo, kasus narkoba yang melibatkan mantan Kapolda Sumbar Teddy Minahasa dan kasus penganiayaan yang melibatkan perwira menengah Achiruddin Hasibuan berjalan sangat transparan dan berbasis investigasi ilmiah (scientific crime investigation).
Edi mengatakan, keberhasilan pengamanan agenda G20 di Labuhan Bajo, KTT ASEAN di Bali dan Lebaran 2023 ikut andil kenaikan kepercayaan Polri.
Baca juga: Lemkapi nilai Polisi RW dekatkan Polri dengan masyarakat
Selain itu, kata dia, kebijakan kapolri yang kini menerapkan pelayanan berbasis elektronik dan penyelesaian perkara melalui keadilan restoratif turut menyumbang kepercayaan Polri.
Namun, dalam survei itu, Lemkapi juga menemukan ada 14,5 persen responden belum sepenuhnya percaya pada kinerja Polri.
Responden kelompok ini beralasan masih ada oknum menyimpang dan menyalahgunakan kewenangan antara lain penyimpangan penerimaan polisi di Polda Jateng dan gaya hidup.
Baca juga: Lemkapi minta pengawasan tilang manual ditingkatkan
Ada pula responden yang berpendapat bahwa kepercayaan Polri diyakini semakin baik apabila proses hukum di Polres dan Polda dibenahi dan pengawasannya ditingkatkan.
Selain itu, ada 10,4 responden tidak memberikan komentar apapun dengan alasan masih melihat perkembangan kinerja Polri ke depan.
"Semoga hasil survei kinerja Polri ini bisa menjadi masukan untuk Polri agar semakin dipercaya masyarakat," kata Edi.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023
Tags: