Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Kamis pagi turun 10 poin menjadi Rp9.690 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp9.680 per dolar AS, setelah sempat menguat sampai 18 poin Rabu (20/2) lalu.

Menurut Kepala riset Monex Investindo Monex Futures, Ariston Tjendra, nilai dolar AS bergerak menguat terhadap hampir semua mata uang dunia termasuk rupiah menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve.

"Pertemuan itu mungkin akan memperjelas sinyal tentang waktu berakhirnya skema pembelian aset," kata dia.

Ia menambahkan, penguatan dolar AS juga didukung oleh membaiknya pasar perumahan di Amerika Serikat.

Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova menambahkan, minimnya sentimen positif dari faktor eksternal maupun domestik membuat nilai tukar rupiah kembali melemah.

Meski demikian, kata dia, pelemahan rupiah tidak akan terlalu dalam karena Bank Indonesia (BI) masih menjaga fluktuasi nilai tukar mata uang domestik.

"BI masih menjaga pergerakan rupiah terhadap dolar AS," kata dia.

(KR-ZMF)