"Indonesia mendukung sepenuhnya agenda memajukan keadilan sosial ini untuk dilaksanakan secara komprehensif dan tanpa meninggalkan siapapun," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Dalam sidang pleno Konferensi Perburuhan Internasional ke-111 di Jenewa, Swiss, Ida Fauziyah berpidato menyoroti tiga hal yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan keadilan sosial di dunia kerja.
Pertama, memastikan ketersediaan penyerapan tenaga kerja secara menyeluruh dan produktif serta pentingnya pembelajaran sepanjang hayat.
Baca juga: Menaker: Dialog sosial kunci terwujudnya pelindungan hak-hak pekerja
Baca juga: Menaker pimpin delegasi Indonesia pada konferensi buruh di Swiss
Ida juga menekankan pentingnya akses pekerja terhadap pelindungan sosial yang komprehensif melalui keterlibatan semua pemangku kepentingan dan kerja sama internasional yang lebih luas.
"Keadilan sosial adalah bagian dari lima prinsip dasar negara Indonesia yang dirancang oleh para pendahulu kami untuk mencapai kesejahteraan bagi rakyat Indonesia," ucapnya.
Melalui forum ILC tersebut, Menteri Ida juga mengajak negara-negara Asia Tenggara untuk meningkatkan kerja sama dan kolaborasi pengembangan sumber daya manusia untuk mendorong peningkatan daya saing kawasan ASEAN terhadap ekonomi global.
Baca juga: Indonesia ajak negara Gerakan Nonblok tingkatkan peran di ILO
Baca juga: Menaker promosi tiga pilar pembangunan SDM di konferensi internasional
Baca juga: Menaker pimpin delegasi di Konferensi Perburuhan Internasional