Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Mandiri Tbk mencatat pertumbuhan sisa kredit mencapai sebesar Rp339 triliun pada 2012, kata Direktur Finance & Strategy PT Bank Mandiri, Pahala N Mansury.

"Outstanding loan sebesar Rp339 triliun di akhir tahun," kata Pahala di Jakarta, Rabu.

Menurut dia jumlah tersebut di luar pertumbuhan kredit yang dihasilkan dari Bank Syariah Mandiri yang membukukan sisa pinjaman sebesar Rp40 triliun.

Pahala mengatakan porsi kredit di segmen ritel yang meliputi kredit mikro, kredit konsumen dan UMKM mencapai 31 persen. "Total ritel di 2012 di kisaran 31 persen. Jadi untuk pertama kalinya porsi kredit Bank Mandiri dari sektor ritel melampaui 30 persen," katanya.

Menurut dia, pertumbuhan tertinggi terjadi pada kredit mikro yakni sebesar 66 persen, kemudian disusul UKM yang tumbuh 28 persen. Selanjutnya komersial banking di kisaran 27 hingga 28 persen dan consumer banking sebesar 24 persen.

"Kredit paling tinggi yakni kredit mikro tumbuhnya 66 persen, lalu UKM yang tumbuh 28 persen," katanya.

Sementara total aset yang berhasil dibukukan Bank Mandiri pada 2012 mencapai Rp630 triliun.

Untuk dana pihak ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan sebesar 14,5 persen dengan porsi rasio dana murah yang tumbuh antara 66 persen hingga 67 persen.

Dia mengatakan porsi dana murah yang berasal dari tabungan dan giro tumbuh masing-masing sebesar 22 persen dan 20 persen. "Jadi kami melihat perkembangan dari pertumbuhan kredit, khususnya dana murah sangat baik," katanya.
(A064/B012)