Riyadh (ANTARA) - Dalam sebuah pernyataan bersama Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (17/6) mengumumkan bahwa dua faksi yang bertikai di Sudan menyepakati gencatan senjata baru selama 72 jam.

Gencatan senjata itu akan diterapkan pada Minggu (18/6) mulai pukul 06.00 waktu setempat (11.00 WIB).

Kedua pihak yang berseteru sepakat menahan diri untuk tidak berupaya mencari keuntungan militer dan memulai serangan terhadap satu sama lain selama gencatan senjata tersebut, kata pernyataan itu.

Mereka juga sepakat untuk mengizinkan pergerakan dan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke seantero negara tersebut, imbuh pernyataan itu.

Arab Saudi dan AS menyatakan bahwa mereka kemungkinan menangguhkan perundingan Jeddah jika kedua pihak yang bertikai gagal mematuhi gencatan senjata itu.
Ratusan warga Sudan berkerumun di salah satu sisi ruas jalan di Kahrtoum Sudan, untuk mengungsi setelah terjadi konflik bersenjata antara Angkatan Bersenjata Sudan dengan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces) di Khartoum, ibu kota Sudan, dan sejumlah wilayah lainnya pada 15 April lalu. (Xinhua)


Konflik mematikan meletus antara Angkatan Bersenjata Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (Rapid Support Forces) di Khartoum, ibu kota Sudan, dan sejumlah wilayah lainnya pada 15 April lalu.

Bentrokan bersenjata itu menyebabkan 958 warga sipil Sudan tewas, dan 4.746 orang lainnya terluka, menurut laporan terbaru dari Serikat Dokter Sudan pada Rabu (14/6).