Samarinda (ANTARA News) - Komisaris PT Liga Indonesia (LI) Harbiansyah Hanafiah optimistis pemain Indonesia Super League (ISL) bakal bergabung dengan timnas melalui Badan Tim Nasional (BTN) bila pemerintah ikut turun tangan menyelesaikan konflik persepakbolaan Indonesia.

"Kalau memang pemerintah yang meminta, siapa yang mau menolaknya," kata Harbiansyah di Samarinda, Rabu.

Nama Tokoh sepak bola asal Kaltim tersebut kembali mencuat dengan usungan Ketua Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) La Nyalla Mahmud Mattalitti yang meminta kepada Presiden klub Persisam Putra Samarinda Harbiansyah Hanafiah untuk menjadi wakil ketua Badan Tim Nasional (BTN) yang dibentuk oleh PSSI Djohar Arifin.

Menurut Harbiansyah, permintaan oleh ketua KPSI itu sebagai perwakilan dari KPSI di BTN agar klub-klub yang berlaga di Indonesian Super League (ISL) bisa melepas pemainnya untuk bergabung di Tim Nasional (Timnas).

"Saya sudah dihubungi oleh La Nyala dan ditawari menjadi Wakil Ketua BTN. Saya siap saja untuk menjadi pengurus BTN. Namun, saya belum mengetahui secara tertulis karena Surat Keputusan (SK) nya belum ada," katanya.

Harbiansyah mengakui, sedari awal PSSI Djohar Arifin kesulitan untuk memanggil pemain-pemain yang berkompetisi di ISL.

Begitu pula dengan bentukan BTN yang diketuai Isran Noor juga sepertinya kesulitan untuk memanggil pemain-pemain dari klub ISL itu.

Harbiansyah menilai, mungkin dengan adanya perwakilan dari KPSI ini di dalam BTN akan mempermudah pemanggilan pemain ISL untuk bergabung di Timnas.

"Saya cukup optimi, pasti klub ISL akan melepas pemainnya untuk bergabung ke Timnas. saya akan usahakan itu, sekali lagi bila pemerintah juga mau turun tangan," tegasnya.

Badan Tim Nasional (BTN) yang diketuai oleh Israan Noor telah menunjuk Pelatih asal Argentina Luis Manuel Blanco dan 34 pemain dari klub yang mengikuti kompetisi Indonesian Premier League (IPL) dan ISL.

Faktanya masih ada 12 pemain dari klub ISL yang enggan melepas pemainnya bergabung ke Timnas.

Kedua belas pemain itu yakni Faturahman (Barito Putera), Dede Hartono (Barito Putera), Jajang Mulyana (Mitra Kukar), Zulham Zamrun (Mitra Kukar), Syarizal (Persija Jakarta), Patrich Wanggai (Persipura Jayapura), Ahmad Bustomi (Mitra Kukar), Zulkifli Syukur (Mitra Kukar), Toni Sucipto (Persib Bandung), M Ridwan (Persib Bandung), Victor Igbonefo (Arema Indonesia), dan Greg Nwokolo (Arema Indonesia).

(KR-RMT/A020)