Jenewa (ANTARA) - Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Tengah (UNRWA) pada Jumat (16/6) mengatakan akan kembali memberikan layanan di Tepi Barat setelah kegiatan itu mandek selama sebulan hingga berimbas pada ribuan orang.

UNRWA mengatakan timnya di seluruh Tepi barat sedang bersiap melanjutkan aktivitas rutin mereka secepatnya pekan depan. Kembali memberikan layanan kesehatan dan pendidikan menjadi prioritas, kata badan tersebut.

"Begitu persiapannya selesai, fasilitas UNRWA akan kembali memberikan layanan secepatnya besok," badan itu mengatakan lewat pernyataan.

UNRWA , yang dibentuk pada 1949 pascaperang Arab-Israel pertama, menyediakan layanan publik seperti sekolah, kesehatan, dan bantuan kemanusiaan di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Suriah, serta Lebanon.

Pada Januari, UNRWA mengajukan permintaan bantuan 1,6 miliar dolar AS (sekitar Rp23,9 triliun) setelah kepala UNRWA Philippe Lazzarini memperingatkan bahwa pihaknya sedang berjuang memenuhi mandatnya akibat tingginya biaya dan menurunnya sumber daya.

Lazzarini pada Mei memperingatkan bahwa kontribusi untuk UNRWA bakal menurun drastis tahun ini.


Sumber: Reuters

Baca juga: Kepala badan pengungsi Palestina sebut lembaganya hampir kolaps

Baca juga: UNRWA sulit gaji pegawai, butuh suntikan dana Rp422 M


UNRWA buka sekolah baru untuk pengungsi Palestina di Yordania