Kuala Lumpur (ANTARA) - Departemen Statistik Malaysia (DOSM) mencatat nilai transaksi selama Bazar Ramadhan 2023 di negara ini mencapai 2,5 miliar ringgit Malaysia (RM) yang setara dengan Rp8,1 triliun.

Dalam pernyataan media dikeluarkan di Putrajaya, Jumat, DOSM mengatakan angka itu naik 5,9 persen dibandingkan 2022 yang mencapai RM2,4 miliar (Rp7,8 triliun).

Dari hasil survei selama periode 23 Maret hingga 22 April lalu, kegiatan selama Ramadhan ini mampu membuka lapangan kerja untuk 203.667 orang di Malaysia atau naik 30,3 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Dalam laporan Statistik Bazar Ramadhan dan Idul Fitri 2023 tersebut, badan statistik Malaysia ini memaparkan statistik yang berkaitan dengan nilai penjualan, jumlah pekerja, dan jumlah gerai perniagaan yang ada di tingkat nasional, negara bagian atau negeri, serta daerah administrasi.

Baca juga: ILO: Sepertiga pekerja migran di Malaysia dalam kondisi kerja paksa

Survei tersebut dilakukan pada semua bazar yang terdaftar oleh otoritas lokal.

Selangor menjadi negara bagian dengan nilai penjualan tertinggi mencapai 600 juta ringgit (Rp1,9 triliun) dan menyerap jumlah tenaga kerja sebanyak 32.760 orang.

Selanjutnya Johor dengan nilai transaksi 400 juta ringgit Malaysia (Rp1,3 triliun), dan menyerap 35.417 tenaga kerja. Sementara Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur mencapai RM300 juta (Rp971 juta) dan menyerap 10.098 orang tenaga kerja.

Ketiga negeri tersebut menyumbang 50 persen dari total nilai transaksi Bazar Ramadhan dan Idul Fitri 2023 di Malaysia.

Sedangkan pada tingkat wilayah administrasi ada Johor Bahru yang mencatat nilai transaksi tertinggi mencapai 207,6 juta ringgit (Rp670 juta), diikuti Petaling dengan RM204,5 juta (Rp662 juta), dan Klang mencapai RM87,4 juta (Rp282,96 juta).

Baca juga: PM Anwar bahas hubungan bilateral dengan Menlu Uni Emirat Arab