Jakarta (ANTARA) - Epidemiolog Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Defriman Djafri menekankan pentingnya pengelolaan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) di masa transisi dari pandemi COVID-19 menuju endemi.

"Kesadaran akan pentingnya menerapkan kebiasaan baru itu harus dibangun, jadi pemerintah harus mengelola KIE, perlu ada strategi yang tepat dalam memberikan informasi kepada masyarakat, harus diatur dan dirancang dengan baik," kata Defri saat dihubungi dari Jakarta, Jumat.

Ia menekankan pentingnya pemerintah dalam menyajikan informasi tentang kesehatan dengan benar agar tidak kalah dengan hoaks yang tersebar lebih dulu di media sosial.

"Karena media sosial ini sangat cepat, justru berita-berita hoaks yang tidak benar ini lebih cepat diterima masyarakat, jangan sampai pemerintah lamban dalam mempersiapkan informasi yang benar," ujar dia.

Ia menyampaikan, tantangan sebenarnya dari pandemi adalah infodemic, dimana banyak informasi tidak benar yang mengalir di media sosial maupun internet, sehingga perlu kontrol dari pemerintah untuk mengurangi hoaks yang beredar di media sosial.

"Kalau istilah di komunikasi kan ada misinformasi, disinformasi, itu siapa yang mengontrol, kan juga pemerintah, perlu ditegaskan, siapa yang bertanggung jawab, Kominfo atau Kemenkes, karena itu sangat berpengaruh dalam strategi pengendalian," tuturnya.

Selain menangkal infodemic, menurut Defri perlu juga meningkatkan literasi kesehatan di masyarakat.

Baca juga: Epidemiolog: Perubahan perilaku masyarakat fondasi hadapi endemi

"Pembuat kebijakan harus membuat sumber informasi yang jelas dan benar, sehingga masyarakat bisa cerdas mengakses itu, dimana sumber -sumber yang kompeten dan bisa dipercaya itu harus cepat, informasinya jangan hanya di televisi, karena masyarakat kan sekarang melalui medsos," kata dia.

"Pemerintah juga harus punya podcast atau kanal-kanal media lain yang mudah diakses masyarakat, jangan duluan media sosial ketimbang Kemenkes, nanti masyarakat bisa bingung mana yang benar, salurannya harus disesuaikan dengan zaman sekarang," imbuhnya.

Defri menegaskan, pemerintah harus hadir dalam menyediakan sumber informasi yang tepat.

"Itu pesan saya kepada pemerintah dan agar itu menjadi bahan evaluasi, supaya ke depan jika ada kejadian lagi bisa cepat tertangani, dan orang tidak panik menghadapi pandemi atau varian baru," demikian Defriman Djafri.



Baca juga: Epidemiolog ungkap 3 skenario yang mungkin terjadi pasca-endemi COVID Baca juga: Kemenkes libatkan tim ahli bahas vaksinasi dan isoman saat endemi