Badung (ANTARA) - Sebanyak 350 buyers yang berasal dari 51 negara menghadiri penyelenggaraan pertemuan dan pameran industri pariwisata Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2023.

"Kehadiran buyers dari kawasan Eropa, Timur Tengah, ASEAN, Australia, Amerika, dan Asia ini memperkuat posisi BBTF yang berdampak positif dalam mendukung pengembangan pasar wisata," ujar Ketua Panitia BBTF 2023 yang merupakan Ketua ASITA Bali I Putu Winastra di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.

Selain 350 buyers, kegiatan yang pada tahun ini mengambil tema Reconnecting to Quality and Sustainable Tourism dengan tujuan mengangkat kualitas dan keseimbangan pariwisata itu juga diikuti oleh 230 Sellers dari lima negara yaitu Indonesia, China, Italia, Malaysia dan Amerika Serikat.

Kepercayaan para pelaku pasar utama terhadap penyelenggaraan BBTF juga ditunjukkan dengan hadirnya sejumlah operator hotel ternama untuk bertemu para sellers dalam kegiatan itu.

Baca juga: Bali and Beyond Travel Fair targetkan transaksi sebesar Rp5,2 triliun

Oleh karena itu, estimasi target potensi transaksi dalam kurun waktu satu tahun pada acara bisnis wisata BBTF 2023 juga meningkat diperkirakan mencapai Rp8,5 triliun yang meningkat sebesar 63,5 persen dibandingkan dengan Rp5,2 triliun yang dihasilkan pada tahun 2022 lalu

"Tahun ini, beberapa industri baru yang terintegrasi dengan BUMN juga bergabung dengan BBTF untuk pertama kalinya bersama exhibitor menarik di Indonesia seperti Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat," kata dia.

Putu Winastra menjelaskan melalui kegiatan itu pihaknya turut mendukung upaya pembangunan pariwisata menuju pariwisata berkualitas dan berkelanjutan khususnya di wilayah Bali.

Menurut dia, BBTF mempromosikan produk pariwisata berkelanjutan untuk masa depan yang bertanggung jawab menanggapi permintaan pasar.

"Upaya bersama ini kami harapkan akan dapat berhasil dan berkontribusi pada promosi pariwisata berkualitas dan berkelanjutan," ungkap dia.

Untuk itu, pada tahun ini penyelenggara BBTF juga turut menghadirkan beberapa pembicara terkemuka dan mengundang para pemangku kepentingan dalam seminar pariwisata yang membahas peluang dan tantangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, serta pengembangan bisnis pariwisata kesehatan.

Baca juga: Disparekraf DKI manfaatkan BBTF 2022 untuk pemulihan wisata

"Jadi kami BBTF mengambil langkah proaktif untuk memastikan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi industri pariwisata," pungkas Putu Winastra.